Studi: Tidur 9 Jam per Hari Kurangi Risiko Obesitas pada Anak Laki-laki

Tidur merupakan kebiasaan sehari-hari yang begitu penting dalam perkembangan anak. Baik kondisi fisik maupun psikologis akan berkembang baik ketika si kecil memiliki jam tidur yang konsisten setiap harinya.

Nah Moms, penelitian terbaru yang dilakukan oleh Badan Sains, Teknologi, dan Penelitian Singapura menemukan, khususnya pada anak laki-laki, konsisten tidur selama sembilan jam atau lebih setiap malam sepanjang minggu, maka memiliki risiko obesitas 51 persen lebih rendah, serta lemak perut yang jauh lebih sedikit dibandingkan anak-anak yang kurang tidur.

Dikutip dari Xinhua, penelitian melibatkan 638 anak dari tiga kelompok etnis utama Singapura. Peneliti menggabungkan data tidur yang dilaporkan pengasuh dan pembacaan pelacak aktivitas yang telah dipasang alat pemindaian pencitraan resonansi magnetik (MRI) untuk menilai lemak perut.

Temuan menunjukkan, anak laki-laki yang memenuhi durasi tidur yang disarankan memiliki kadar lemak yang jauh lebih rendah di semua area yang diukur, termasuk lemak di bawah kulit dan lemak di sekitar organ dalam.

Mereka juga menunjukkan kadar penanda kondisi peradangan yang lebih rendah dalam darah, yang terkait dengan peradangan kronis dan risiko penyakit jantung.

Hubungan yang serupa tetapi lebih lemah ditemukan pada kelompok anak perempuan, yang menunjukkan perbedaan biologis atau perilaku tentang bagaimana tidur memengaruhi penyimpanan lemak mereka.

Lemak perut, terutama lemak di sekitar organ dalam, berkaitan erat dengan penyakit metabolik seperti diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular, menurut penelitian tersebut.

Para peneliti juga mengamati banyak anak usia sekolah berusaha mengganti kekurangan tidur di hari kerja dengan tidur lebih lama di akhir pekan. Sebab, memenuhi rekomendasi durasi tidur hanya di akhir pekan tidak mengurangi risiko obesitas atau kadar lemak perut.

Penulis senior studi tersebut, Shirong Cai, mengungkapkan temuan ini menjadi penting bagi orang tua, sekolah, hingga pembuat kebijakan untuk dapat memperhatikan lagi kebiasaan tidur anak.

"Hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan tidur yang konsisten sepanjang minggu adalah kunci untuk melindungi kesehatan metabolisme anak, bukan hanya membiarkan anak-anak tidur lebih lama di akhir pekan," tutup Shirong Cai.