Moskow (ANTARA) - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer kemungkinan akan mengunjungi China pada akhir Januari 2026, menurut laporan Sky News pada Kamis (20/11) dengan mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Kunjungan itu diperkirakan akan kontroversial, mengingat ketegangan baru-baru ini antara London dan Beijing terkait tuduhan spionase, demikian menurut laporan tersebut.
Sebelumnya pada Selasa (18/11), Menteri Keamanan Inggris Dan Jarvis mengatakan bahwa badan kontraintelijen MI5 telah memperingatkan parlemen Inggris tentang dugaan upaya mata-mata China dan agen perekrutan yang menargetkan anggota parlemen.
Aktivitas perekrutan tersebut diduga dilakukan oleh sekelompok perwira intelijen China yang seringkali menyamar melalui penggunaan perusahaan penyamaran atau headhunter (perekrut eksekutif) pihak eksternal, tambahnya.
Sementara pada Oktober lalu, The Telegraph melaporkan bahwa Ketua Dewan Rakyat Inggris Lindsay Hoyle sedang mempertimbangkan untuk melarang perwakilan organisasi China mengunjungi gedung parlemen di tengah "skandal mata-mata" terbaru yang melibatkan dugaan transfer data rahasia ke Tiongkok oleh individu-individu Inggris yang memiliki akses ke anggota parlemen.
Kasus spionase ini melibatkan dua warga negara Inggris, Christopher Berry dan Christopher Cash, yang diduga memberikan informasi sensitif tentang Partai Konservatif kepada China.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti-OANA
Baca juga: China ingin perkuat komunikasi dengan Inggris
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

11 hours ago
5






































