Pembentukan Dewan Nasional untuk Kesejahteraan Keuangan Masih Perlu Kajian

1 week ago 8
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Aditia Noviansyah

Presiden Prabowo Subianto ingin membentuk suatu dewan nasional yang mengurus kesejahteraan keuangan. Meski demikian, rencana ini dinilai perlu dikaji kembali agar tak keberadaan dewan baru tersebut tak tumpang tindih dengan lembaga yang sudah ada.

Sebelumnya, dewan baru tersebut direncanakan untuk menyempurnakan Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) yang sudah ada.

“Tugasnya terlalu tumpang tindih dengan DNKI, tugasnya juga terlalu banyak beririsan dengan OJK, BI dan beberapa kementerian bidang ekonomi. Idealnya, tidak perlu lembaga baru, cukup dan lebih baik dengan peningkatan koordinasi,” kata Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin kepada kumparan, Minggu (30/11).

Wijayanto menilai, kajian perlu dilakukan bahkan dewan baru tersebut tak perlu dibentuk karena dalam satu tahun terakhir sudah terlalu banyak institusi baru yang dibentuk. Hal ini juga bisa berdampak buruk bagi APBN.

“Selain membuat postur pemerintahan terlalu gemuk dan boros APBN, juga berpotensi menimbulkan tumpang tindih otoritas kebijakan dan eksekusi di lapangan. Penambahan jumlah kementerian dan anggota kabinet saja masih menimbulkan efek negatif yang belum tuntas diperbaiki,” ujarnya.

Selaras, Kepala Riset Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Trioksa Siahaan, juga menilai kajian untuk pembentukan dewan baru tersebut harus dilakukan karena menurutnya semangat yang dibawa oleh pemerintahan Prabowo adalah efisiensi. Alih-alih membentuk lembaga baru, ia menyarankan agar pemerintah cukup mengoptimalisasi lembaga yang sudah ada.

“Bila bisa lembaga yang sudah ada diefektifkan akan lebih baik. Tugas pokok dari lembaga baru atau memanfaatkan lembaga yang sudah ada adalah bagaimana meningkatkan tingkat inklusi, literasi dan akses keuangan,” ujarnya.

Adapun Trioksa menuturkan jika nantinya lembaga baru memang dibentuk maka yang harus diperhatikan adalah target dari tujuan lembaga tersebut untuk meningkatkan tingkat inklusi, literasi dan akses keuangan. Maka dari itu, menurutnya diperlukan orang-orang profesional yang memiliki kompetensi di bidang peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.

Sama seperti Trioksa, Ekonom dari CORE Yusuf Rendy Manilet juga menilai jika keputusan Prabowo adalah membentuk lembaga baru maka hal itu tidak sejalan dengan semangat efisiensi.

“Pemerintah berkomitmen untuk melakukan efisiensi birokrasi, sehingga pembentukan badan baru yang tugasnya sebenarnya dapat diakomodasi oleh lembaga yang sudah ada menjadi tidak ideal,” ujar Yusuf.

Jika memang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan keuangan, Yusuf melihat hal tersebut sebenarnya dapat dicapai melalui penguatan mandat lembaga yang sudah ada seperti OJK. Terutama terkait peningkatan inklusi dan literasi keuangan sesuai target jangka menengah maupun panjang.

Selain itu, lembaga yang mengurus kesejahteraan keuangan nantinya juga harus mempertimbangkan aspek pendapatan. Adapun Yusuf menuturkan pendapatan penduduk sangat bergantung pada kondisi pasar kerja sehingga kesejahteraan keuangan harus dimulai dari strategi formalisasi pekerja.

“Saat ini, proporsi pekerja di sektor informal masih relatif besar, sementara kesempatan untuk bekerja di sektor formal yang menawarkan upah lebih baik masih terbatas. Oleh karena itu, upaya peningkatan kesejahteraan harus dimulai dengan strategi untuk memfasilitasi peralihan pekerja informal ke sektor formal,” kata Yusuf.

Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap rencana ini merupakan arahan Prabowo usai pertemuan bilateral dengan Ratu Maxima selaku UN Secretary-General’s Special Advocate (UNSGA) for Financial Health.

“Bapak Presiden meminta agar dibentuk Dewan Nasional terkait kesejahteraan keuangan ataupun Financial Health ini. Dan ini adalah untuk melengkapi atau menyempurnakan Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI). Dan ini akan melibatk...

Read Entire Article