Jakarta (ANTARA) - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin memotivasi siswa SMK untuk memiliki tiga aspek penting agar dapat mencapai kesuksesan di kancah internasional.
"Tiga domain utama yang harus dimiliki untuk sukses di kancah global yakni aspek kognitif, psikomotorik dan afektif," kata Mukhtarudin dalam siaran pers Kementerian P2MI di Jakarta, Jumat.
Di hadapan ratusan siswa SMK, Mukhtarudin menjelaskan pentingnya aspek kognitif (ilmu pengetahuan) termasuk pengetahuan bahasa asing sebagai persiapan memasuki dunia kerja.
Selain itu, aspek psikomotorik (skill/keahlian praktis) dan aspek afektif (mental, sikap, soft skill) juga dinilai sebagai poin utama dalam meraih kesuksesan di masa mendatang.
"Artinya, ilmu ada, skill ada, tapi kalau mentalnya lemah, gampang mengeluh, gampang menyerah, tidak akan sukses. Soft skill, integritas, adaptasi, komunikasi, itu penentu utama," katanya.
Mukhtarudin juga mengingatkan pentingnya budaya Indonesia sebagai modal besar di luar negeri.
"Kesuksesan itu tidak instan dan harus konsisten, membangun jaringan dan mencontoh budaya kerja negara maju. Hanya yang memiliki keunggulan kompetitif dan komprehensif yang akan menang dalam kompetisi global ini," katanya.
Ia juga mengingatkan sekaligus mengajak generasi Indonesia untuk mempersiapkan diri dan memanfaatkan peluang "bonus demografi" sebelum kesempatan itu tertutup pada sekitar 2035-2040 mendatang.
Mukhtarudin memberikan ceramah motivasi bertajuk 'SMK Pusat Keunggulan Pasim Go Global' di Kompleks Pendidikan PASIM di Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (20/11).
Pada kesempatan itu, Mukhtarudin mengapresiasi Yayasan PASIM Sukabumi yang telah membangun ekosistem pendidikan terpadu dari tingkat TK hingga SMK.
"Saya sangat mengapresiasi Yayasan PASIM yang tidak hanya membekali ilmu, tetapi juga mental dan fisik yang kuat. Itulah yang kita butuhkan untuk program SMK Go Global," katanya.
Lebih lanjut Mukhtarudin mengatakan bahwa saat ini terdapat 1,6 juta lulusan SMK di seluruh Indonesia yang belum terserap kerja. Oleh karena itu, Presiden Prabowo Subianto menetapkan program quick win dan penempatan 500.000 Pekerja Migran Indonesia (PMI) pada 2025–2026, di mana 300.000 di antaranya adalah lulusan SMK.
"Jika masih kurang, Presiden akan tambah lagi satu juta. Makanya kami menggandeng SMK berorientasi global seperti SMK Pasim Sukabumi. Kami juga akan menjalin kemitraan resmi pelatihan bahasa asing, vokasi, dan penempatan kerja langsung ke luar negeri," katanya.
Baca juga: Pemerintah gandeng perusahaan multinasional sukseskan SMK Go Global
Baca juga: Indonesia baru penuhi 20 persen dari 352 ribu lowongan luar negeri
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

18 hours ago
4






































