Moskow (ANTARA) - Kanselir Jerman Friedrich Merz mengatakan bahwa beberapa ketentuan dalam strategi keamanan nasional AS yang baru "tidak dapat diterima dari perspektif Eropa".
"Strategi keamanan ini, yang diterbitkan pekan lalu, tidak mengejutkan saya ... Apa yang kita baca pekan lalu kurang lebih konsisten dengan apa yang telah disampaikan Wakil Presiden (JD Vance) dalam pidatonya di Konferensi Keamanan Munich pada Februari," kata Merz pada Selasa (9/12).
"Beberapa hal dapat dijelaskan, beberapa dapat dipahami, tetapi beberapa tidak dapat diterima oleh kita dari perspektif Eropa," lanjut kanselir Jerman.
Merz menambahkan bahwa demokrasi di Eropa tidak perlu diselamatkan, dan jika pun perlu, orang-orang Eropa akan mengurusnya sendiri.
"Pertanyaan tentang apa hal ini berdampak bagi kerja sama keamanan kita, tentu saja ini paling penting. Hal ini menegaskan penilaian saya bahwa kita harus menjadi jauh lebih independen dari AS dalam kebijakan keamanan kita di Eropa, dan khususnya di Jerman," ujar Merz.
Namun demikian, Kanselir mengatakan bahwa undangan untuk mengunjungi Jerman bagi Presiden AS Donald Trump masih berlaku, meski belum ada tanggal spesifik yang ditetapkan.
Sebelumnya pada 5 Desember, Gedung Putih merilis strategi keamanan nasional AS yang baru, yang menyerukan Eropa untuk bertanggung jawab atas pertahanannya sendiri.
Strategi yang diterbitkan pemerintahan Trump tersebut menyoroti antara lain masalah regulasi yang dinilai AS berlebihan, imigrasi massal, dan penyensoran di Uni Eropa.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti
Baca juga: Pemimpin Eropa desak Zelenskyy berkonsultasi dengan AS soal Rusia
Baca juga: Kanselir Jerman telepon Trump bahas gunakan aset Rusia untuk Ukraina
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

2 days ago
6






























