Jakarta (ANTARA) - Setiap orang pasti pernah was-was kalau uang yang mereka kantongi tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, belum lagi dengan kewajiban finansial hingga akhir bulan serta pengeluaran jangka panjang yang harus mereka pikirkan.
Persoalan ini mencerminkan hal yang hendak dijawab melalui pendekatan kesejahteraan keuangan (financial health) yang diperjuangkan Ratu Maxima dari Kerajaan Belanda, yang saat ini menjdi Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kesehatan Finansial (UNSGSA).
Terlebih, mulai tumbuh kesadaran bahwa inklusi keuangan, kondisi di mana masyarakat luas dapat mengakses dan memanfaatkan layanan finansial secara mudah, tak lagi cukup untuk menjawab keresahan ini. Untuk apa ada rekening bank jika uangnya sekadar “numpang lewat” tanpa jaminan uangnya akan datang lagi?
Paradigma ini juga terlihat dari jabatan Ratu Maxima di PBB yang baru diembannya sejak 2024. Dari tahun 2009 hingga 2024, titel sang Ratu sebagai Penasihat Khusus Sekjen PBB adalah di bidang “Inklusi Keuangan untuk Pembangunan”.
Jabatan baru tersebut menunjukkan bahwa sang Ratu punya tugas tambahan, yaitu untuk memastikan supaya pengambil kebijakan dan penyedia layanan finansial mendorong sistem finansial inklusif yang bisa menjamin stabilitas dan ketahanan finansial jangka panjang masyarakat.
Dalam Bahasa Indonesia, konsep financial health dipadankan dengan frasa kesejahteraan keuangan. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan bahwa istilah itu merupakan pilihan Presiden Prabowo Subianto.
Menurut sang Ratu, kesejahteraan keuangan jadi hal yang amat penting karena berdasarkan temuan pihaknya, hampir 82 persen masyarakat Indonesia mengaku tak memiliki dana yang cukup apabila menghadapi kejutan keuangan dalam bentuk situasi darurat. Meminjam uang dari keluarga, kerabat, atau bahkan rentenir jika tiba-tiba sakit ataupun mengalami kecelakaan jadi alternatif satu-satunya.
“Hanya 12 persen orang Indonesia yang mengaku memiliki cukup tabungan sebagai bekal apabila mereka menghadapi situasi darurat tiba-tiba,” kata Ratu Belanda itu.
Ia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan fenomena global yang bahkan juga terjadi di negara-negara maju. Di Amerika Serikat saja, misalnya, hanya 41 persen orang yang bisa dianggap sehat secara finansial.
Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

1 week ago
9







































