Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, merespons seruan taubatan nasuha Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, tentang bencana banjir-longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera.
Gus Yahya menegaskan bahwa taubat adalah panggilan moral bagi seluruh bangsa.
“Seluruh bangsa kita, bertaubat lah, karena firman Allah itu wama ashobaka min musibatin fa bima kasabat aidikum. Musibah apa pun yang menimpa kamu itu pasti karena salahmu sendiri. Nah, mari kita bertaubat. Kita semua bertaubat,” ujar dia di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (3/12).
Ketika ditanya apakah PBNU akan mendorong pemerintah mengusut dugaan pembalakan liar yang disebut-sebut sebagai salah satu faktor pemicu banjir di Sumatera, Gus Yahya menyatakan dukungannya.
“Ya itu seharusnya iya lah, seharusnya iya,” katanya singkat.
Cak Imin Serukan Taubatan Nasuha
Sebelumnya, Cak Imin menyoroti bencana Sumatera yang begitu besar dampaknya. Ia langsung bersurat kepada menteri terkait untuk segera mengevaluasi total kebijakan lingkungan.
Ada tiga menteri yang disurati Cak Imin: Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.
"Hari ini saya mengirim surat ke Menteri Kehutanan, Menteri ESDM, Menteri Lingkungan Hidup, untuk bersama sama evaluasi total. Evaluasi kebijakan, policy, dan langkah kita sebagai wujud komitmen dan kesungguhan kita sebagai pemerintah," kata Cak Imin dalam Workshop Kepala Sekolah Untuk Program SMK Go Global, di Bandung, Jabar, Senin (1/12).
"Bahasa NU-nya taubatan nasuha," ujar dia.
Cak Imin menilai, taubatan nasuha yang dimaksud yakni mengevaluasi total semua kebijakan lingkungan. Mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan ke depan.
"Kiamat bukan sudah dekat, kiamat sudah terjadi akibat kelalaian kita sendiri. Semoga yang sedang mengalami musibah segera mendapatkan bantuan dan kesabaran menyertai kita semua," ucap dia.

1 week ago
6






































