London (ANTARA) - Pemerintah Finlandia telah mengumumkan rencana untuk menetapkan dalam undang-undang persyaratan pendapatan minimum bagi mahasiswa asing dari luar Uni Eropa (UE).
Dalam konferensi pers, Kamis (18/12), Menteri Ketenagakerjaan Finlandia Matias Marttinen mengatakan kebijakan tersebut dimaksudkan untuk menanggapi kesulitan yang kian dialami mahasiswa asing, menurut lembaga penyiaran publik Yle.
Berdasarkan rencana tersebut, mahasiswa yang ingin membawa anggota keluarga ke Finlandia diharuskan menunggu setidaknya satu tahun sebelum mengajukan permohonan reunifikasi keluarga.
Pemerintah juga sedang mempertimbangkan apakah akan melarang penggunaan agen pendidikan tidak resmi, sehingga mahasiswa hanya diperbolehkan menggunakan agen yang memiliki perjanjian resmi dengan universitas-universitas Finlandia.
Langkah itu menyusul investigasi oleh Yle, yang menemukan bahwa agen pendidikan pihak ketiga telah menyebarkan informasi palsu dan menyesatkan kepada calon mahasiswa yang membayar biaya kuliah tentang kehidupan dan pekerjaan di Finlandia.
Investigasi tersebut menyebutkan bahwa informasi keliru itu berdampak serius, dengan sejumlah mahasiswa internasional mengalami kesulitan keuangan parah dan bergantung pada bantuan untuk bertahan hidup.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Delegasi EU: Kualitas mahasiswa tentukan kuota beasiswa tiap negara
Baca juga: Presiden Prabowo ingin kirim lebih banyak mahasiswa Indonesia ke Eropa
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

10 hours ago
1







































