Head of Public Relations & Government PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan mengatakan, PHEV merupakan elemen penting bagi lini produk BYD sebagai opsi kendaraan ramah lingkungan yang masih menggendong mesin pembakaran.
”Kita akui kita adalah salah satu pemain besar di PHEV. Sangat mungkin sekali untuk kami bawa ke Indonesia. Apalagi line-up PHEV dan EV kita itu paling komplit saat ini di setiap segmen,” buka Luther di arena Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, ia berharap ada dukungan dari pemerintah untuk mendorong penetrasi PHEV di pasar otomotif nasional. Hal ini dikarenakan mobil PHEV punya benefit lebih baik ketimbang hybrid biasa, terlebih dalam hal emisi bahan bakar.
”Memang kami saat ini menunggu regulasi yang lebih firm terhadap PHEV. Karena ini harus lebih terlihat berbeda antara plug-in hybrid dengan hybrid biasa,” sambungnya.
Mengulik sedikit, sebenarnya seperti apa teknologi PHEV yang dimiliki BYD? Mengutip laman resmi perusahaan, BYD punya sistem PHEV bernama DM-i. Sebuah peranti PHEV yang menggabungkan mesin bensin, baterai besar, serta motor penggerak layaknya mobil listrik.
BYD mengeklaim, sistem DM-i memiliki diferensiasi dengan teknologi PHEV lain. Jika kebanyakan PHEV juga mengandalkan mesin konvensional untuk memberikan tenaga ke roda, BYD DM-i hanya menggunakan motor listrik saja.
Mudahnya, ia bekerja sebagai serial hybrid. Alias, mesin bensin hanya bekerja sebagai generator untuk mengisi baterai ketika kandungan listriknya sudah rendah. Mirip dengan teknologi eSmart Hybrid dari Daihatsu atau Nissan e-Power, hanya saja BYD DM-i punya baterai jauh lebih besar.
Baterai yang besar memungkinkan teknologi DM-i untuk melakukan pengecasan seperti mobil listrik murni. Sehingga, kombinasi pengisian listrik dari mesin dan mengisi daya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) menjadi opsi menarik untuk negara dengan fasilitas charging yang masih terbatas seperti di Indonesia.
Peluang hadir di Indonesia
Kendati memiliki fleksibilitas dalam hal penggunaan energi, bisa listrik maupun bensin, Luther membuka peluang besar untuk mulai menjajakan produk PHEV dari BYD mulai tahun depan.
“Sangat mungkin kita bawa di tahun depan untuk melengkapi line-up sebagai solusi juga terhadap daerah tertentu yang mungkin masih mengalami masalah di sisi infrastruktur,” ucapnya.
Menurut Luther, PHEV menjadi fase yang cocok sebagai transisi dari mesin bensin konvensional menuju full listrik.<...

5 days ago
14







































