Jakarta (ANTARA) - Arsiparis International Institute of Social History (IISH) di Amsterdam, Belanda, Rika Theo memaparkan, sejarah kantor berita ANTARA dalam diskusi daring bertajuk Menelusuri Jejak Kantor Berita ANTARA 1950–1965 yang digelar pada Jumat malam.
Dalam paparannya, Rika menegaskan bahwa ANTARA memiliki peran historis penting dalam perjalanan bangsa Indonesia.
"Sejarah memperlihatkan bahwa ANTARA menjadi kantor berita yang pertama kali menyiarkan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 1945," ujarnya.
Rika juga mengulas sosok Adam Malik, wartawan profesional sekaligus salah satu pendiri ANTARA, yang kemudian berkiprah sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia.
Baca juga: Dirut ANTARA perkuat komunikasi dengan karyawan di ANTARA NTB
Baca juga: DPR nilai pemberitaan ANTARA masih jadi tolok ukur
Selain itu, ia menyinggung peran Go Gien Tjwan, tokoh kelahiran Malang, Jawa Timur, pada 1920, yang pernah menjabat sebagai Kepala Biro ANTARA Amsterdam pada periode 1950–1952.
Terkait perkembangan media saat ini, Rika menilai peran kantor berita telah mengalami perubahan signifikan. Menurutnya, akses terhadap berita internasional kini jauh lebih mudah dibandingkan pada era 1950-an.
"Sudah sangat berubah dibandingkan tahun 1950–1960-an, ketika kantor berita memegang peranan penting dalam menyebarluaskan informasi dunia," katanya.
Diskusi yang berlangsung hampir dua jam tersebut diikuti sekitar 34 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi, dosen, jurnalis, hingga mahasiswa.
Baca juga: ANTARA gaet komunitas gelar workshop fotografi untuk warga di Torut
Baca juga: ANTARA terima penghargaan peran penyebaran informasi Kumham Imipas
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

6 hours ago
1







































