Ankara (ANTARA) - Presiden China Xi Jinping pada Jumat menyerukan kepada negara-negara anggota Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) untuk bersama-sama menjaga sistem perdagangan multilateral dan mendorong globalisasi yang inklusif.
Berbicara dalam KTT APEC di kota pesisir Gyeongju, Korea Selatan, Presiden Xi mengatakan bahwa saat ini perubahan besar yang belum pernah terjadi dalam satu abad terakhir berlangsung semakin cepat di seluruh dunia, sementara itu situasi internasional terus berubah dan bergejolak.
“Kita harus mempraktikkan multilateralisme sejati, serta meningkatkan otoritas dan efektivitas sistem perdagangan multilateral dengan WTO sebagai intinya,” kata Xi, sebagaimana dikutip dari transkrip yang diterbitkan oleh Kementerian Luar Negeri China.
Xi turut menguraikan lima usulan, antara lain membangun ekonomi regional yang terbuka, menstabilkan rantai pasok, mendorong transformasi digital dan hijau dalam perdagangan, serta memastikan pembangunan yang inklusif.
Pemimpin China itu juga menegaskan kembali komitmen Beijing untuk lebih membuka pasarnya, dengan menuturkan bahwa China telah menjadi negara dengan volume perdagangan barang terbesar di dunia selama lima tahun berturut-turut.
“Pintu China terhadap dunia tidak akan tertutup; pintu itu hanya akan terbuka lebih lebar,” ucap Xi.
Ia menambahkan bahwa Beijing selalu melaksanakan keterbukaan sebagai kebijakan dasar negara dan telah mengambil langkah nyata untuk mendorong ekonomi dunia yang terbuka.
“Secara total, China telah menarik investasi asing lebih dari 700 miliar dolar AS, sementara investasi keluar negerinya telah meningkat lebih dari lima persen rata-rata per tahun,” ucapnya.
Presiden Xi tiba di Korea Selatan pada Kamis untuk kunjungan selama tiga hari guna menghadiri KTT APEC, yang juga merupakan kunjungan pertamanya ke negara tersebut dalam 11 tahun terakhir.
Sumber: Anadolu
Baca juga: RI harus arahkan ASEAN-PBB sebagai pilar utama multilateralisme global
Baca juga: Ekonom sebut multilateralisme krusial bagi pembangunan Asia-Pasifik
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

14 hours ago
2







































