Program 'Night at the Ragunan Zoo' di Taman Margasatwa Ragunan ternyata cukup mengundang banyak pengunjung saat hari pertama pelaksanaanya, Sabtu (11/10). Tapi, tak semua pengunjung bisa bebas melihat satwa malam di kebun binatang itu.
Pengelola mengimbau agar pengunjung yang ingin menyaksikan satwa hanya melakukannya dengan menggunakan buggy car yang dapat disewa seharga Rp 250 ribu dengan kapasitas 5 orang.
Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang, menjelaskan pengunjung yang berjalan kaki tidak direkomendasikan untuk berkeliling melihat satwa.
“Saya pikir ini masih euforia. Jadi pengunjung yang berjalan kaki memang tidak direkomendasikan untuk melihat satwa, ya. Mereka hanya boleh duduk aja, piknik saja, atau olahraga ya. Tapi untuk melihat satwa harus menggunakan buggy car,” kata Bambang saat ditemui di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (11/10).
Ia menegaskan, aturan ini diterapkan agar aktivitas pengunjung tidak mengganggu kenyamanan hewan di malam hari.
“Ini memang tidak semua boleh lihat satwa ya. Karena kalau melihat satwa sembarangan, nanti kan akhirnya ini tidak produktif ya, mengganggu satwa,” jelas Bambang.
“Ini yang kita hindari ya. Jadi kalau memang tujuannya ke sini tidak lihat satwa, enggak masalah, boleh olahraga juga,” tambah dia.
Bambang menambahkan, masyarakat perlu memahami perbedaan antara perilaku satwa di siang dan malam hari.
“Mungkin pemahaman pengunjung, datang ke kebun binatang pasti lihat binatang, iya. Ini kalau siang, oke, enggak masalah. Tapi ini malam, ini yang dibedakan,” kata Bambang.
“Artinya mainstream pengunjung harus mulai teredukasi ya. Bahwa satwa malam itu harus minim cahaya, satwa siang itu full cahaya enggak masalah, tidak terganggu,” lanjutnya.
Karena itu, bagi pengunjung yang ingin menyaksikan satwa di malam hari, wajib menggunakan buggy car dengan pemandu.
“Karena itu ada guidance-nya, ada pemandunya. Jadi memang benar-benar safety gitu untuk satwa juga ya,” ujar Bambang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta, Fajar Sauri, mengakui keterbatasan armada buggy car menjadi salah satu kendala saat wisata malam berlangsung.
“Mungkin tadi kita tanya kepada masyarakat yang hadir, keluarga. Mereka datang berkunjung. Kekurangan kami adalah buggy car-nya,” kata Fajar.