Istanbul (ANTARA) -
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan menghentikan bantuan dan mungkin melancarkan aksi militer terhadap Nigeria, menyusul tuduhan bahwa pemerintah negara itu membiarkan “pembunuhan terhadap umat Kristen.”
“Jika pemerintah Nigeria terus membiarkan pembunuhan umat Kristen, Amerika Serikat akan segera menghentikan seluruh bantuan dan mungkin menyerang negara yang ternoda itu dengan ‘senjata api’,” tulis Trump di platform media sosialnya, Truth Social, Sabtu.
Ancaman tersebut muncul sehari setelah ia mengklaim bahwa agama Kristen menghadapi ancaman eksistensial di Nigeria dan menuduh kelompok radikal bertanggung jawab atas “pembantaian massal.”
“Saya telah memerintahkan 'Departemen Perang' untuk bersiap menghadapi kemungkinan aksi. Jika kami menyerang, serangan itu akan cepat, ganas, dan mematikan, seperti teroris menyerang umat Kristen yang kami cintai,” tulis Trump.
Baca juga: Bom rakitan meledak di Nigeria, sedikitnya 19 orang tewas
Ia juga memperingatkan pemerintah Nigeria untuk “bertindak cepat.”
Menurut laporan Al Jazeera, pernyataan Trump itu sejalan dengan retorika politikus sayap kanan Amerika yang menggambarkan konflik di Nigeria sebagai serangan kelompok radikal terhadap umat Kristen.
Namun para ahli menilai pandangan itu menyesatkan karena kekerasan di Nigeria tidak hanya dipicu oleh faktor agama, tetapi juga masalah ekonomi, politik, dan etnis.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Kelompok bersenjata serang sekolah di Nigeria, culik 27 pelajar
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

16 hours ago
5






































