Pemerintah Spanyol mengisyaratkan akan memboikot Piala Dunia 2026 jika Timnas Israel menjadi salah satu tim yang lolos ke putaran final. Apa yang menyebabkan ancaman ini muncul?
Ancaman memboikot Piala Dunia jika Israel lolos dipicu hasil investigasi sebuah komisi penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Mereka mengeluarkan pernyataannya pada pekan ini. Mereka menyatakan bahwa Israel telah melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
Ancaman ini terlontar beberapa hari setelah terjadi demonstrasi pro-Palestina besar-besaran yang membikin etape terakhir balap sepeda La Vuelta di Madrid terhenti. Jalannya Etape ke-11 terpaksa dipersingkat dan berakhir tanpa pemenang karena para demonstran memblokir trek balapan.
Para demonstran terlihat membawa bendera Palestina. Mereka tampak tidak senang karena ada tim balap sepeda Israel-Premier Tech yang ikut serta.
Sejumlah politisi angkat suara. Patxi Lopez selaku juru bicara Partai Pekerja Sosialis Spanyol mengatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan situasinya.
"Kami akan menilai situasi pada waktu yang tepat. Yang kami inginkan adalah agar orang-orang menyadari bahwa tim Israel tidak dapat berpartisipasi dalam acara olahraga atau Eurovision, beberapa dari mereka mulai membuka mata," kata Lopez, dikutip dari Daily Mail.
"Karena mata kami terbuka lebar dan tidak menoleransi apa yang mereka lihat, itulah sebabnya kami tidak bisa dan tidak akan tinggal diam," tambahnya.
Saat ini, Israel berada di urutan ketiga dengan 9 poin pada klasemen Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa. Hanya juara grup yang akan otomatis lolos dan sementara puncak diduduki oleh Norwegia dengan 15 poin.
Saingan terdekat Israel adalah Italia yang juga mengumpulkan 9 poin. Namun, Italia unggul tabungan satu laga dan salah satu laga yang belum dimainkan adalah menjamu Israel di Udine pada 14 Oktober mendatang. Pada pertemuan pertama di Hongaria (markas sementara Israel) pekan lalu, Italia menang 5-4.