New York (ANTARA) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan tegas menolak pernyataan pejabat Israel yang mengeklaim bahwa "garis kuning di Gaza menunjukkan perbatasan baru," menekankan penolakan secara penuh terhadap setiap perubahan perbatasan Gaza dan Israel.
Saat konferensi pers Selasa malam, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stéphane Dujarric menanggapi pertanyaan atas pernyataan Kepala Staf Israel, Eyal Zamir, perihal garis kuning di Gaza: "Kami secara tegas menentang segala perubahan di perbatasan Gaza dan Israel".
Dujarric menyebutkan bahwa pernyataan ini bertentangan dengan semangat dan isi rencana perdamaian yang diusulkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Ia menjelaskan bahwa PBB, ketika mengacu kepada Gaza, bergantung pada perbatasan Gaza dan Israel yang sudah ada, bukan garis kuning.
Eyal Zamir menyatakan bahwa "garis kuning mewakili perbatasan baru Jalur Gaza", mengeklaim dalam sebuah pernyataan bahwa itu merupakan "garis pertahanan lanjutan untuk permukiman dan garis ofensif".
Garis kuning adalah garis tempat pasukan penjajah mundur sebagai bagian dari implementasi fase pertama rencana Presiden Trump untuk mengakhiri perang di Gaza.
Sumber: WAFA
Baca juga: Pelapor PBB kecam brutalitas genosida Israel di Jalur Gaza
Baca juga: PBB sebut Israel hambat misi pekerja bantuan Gaza
Baca juga: Utusan AS akan kunjungi Yordania-Israel, bahas rencana perdamaian Gaza
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

2 days ago
4






























