Jakarta (ANTARA) - Gerbang untuk keanggotaan penuh Timor-Leste di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) resmi dibuka pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu, 26 September.
Presiden Prabowo Subianto bersama pemimpin negara Asia Tenggara lainnya menandatangani Declaration on the Admission of Timor-Leste into ASEAN (Deklarasi Penerimaan Timor-Leste ke dalam ASEAN) yang menandai penerimaan resmi Timor-Leste sebagian anggota ke-11.
Merdeka pada 2002, Timor-Leste telah mencoba mendekati gerbang keanggotaan ASEAN sejak 2007 yang dimulai dengan penandatanganan Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia/TAC)—yang menjadi titik awal pendekatan keanggotaan ASEAN.
Menggunakan metode pendekatan perlahan, Timor-Leste baru berani menyatakan keinginan untuk menjadi anggota penuh ASEAN pada 2011. Namun, butuh bagi lama bagi negara-negara anggota perhimpunan yang telah terbentuk pada 1967 ini untuk akhirnya mau membuka hatinya bagi Timor-Leste.
Ada negara-negara anggota, salah satunya Singapura, yang sebelumnya mempertanyakan apakah negara yang memakai bahasa Portugis itu sudah cukup siap untuk bergabung.
Untuk menjadi anggota, Timor-Leste harus sepenuhnya memenuhi persyaratan dan kewajiban organisasi, termasuk kemampuan untuk memenuhi persyaratan partisipasi dalam tiga pilar utama, yaitu politik-keamanan (ASEAN Political-Security Community/APSC), ekonomi (ASEAN Economic Community/AEC), dan sosial-budaya (ASEAN Socio-Cultural Community/ASCC).
Menyadari bahwa negaranya masih perlu “memantaskan diri”, Timor-Leste terus berupaya melaksanakan reformasi di sektor-sektor terkait, terutama ekonomi, dan meningkatkan kapasitas manusianya.
Pada 2022 ASEAN menyetujui keanggotaan Timor-Leste secara prinsip dan memberikan status observasi pada tingkat tinggi. ASEAN juga mendorong Timor-Leste untuk terus berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan non-pembuatan kebijakan ASEAN untuk tujuan pengembangan kapasitas.
Buah dari upaya dan perjuangan panjang Timor-Leste mendekati ASEAN akhirnya bisa dipetik pada Oktober 2025. ASEAN kini terdiri atas 11 negara anggota, yakni Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Timor-Leste.
Perdana Menteri Timor-Leste Kay Rala Xanana Gusmāo menyampaikan bahwa aksesi negaranya sebagai anggota penuh ASEAN menandai babak baru bagi Timor-Leste sekaligus sejarah baru bagi ASEAN.
Xanana menyatakan harapannya agar suara Timor-Leste dapat semakin didengar dunia setelah resmi bergabung sebagai anggota penuh ASEAN.
“Melihat ASEAN sebagai sebuah kawasan, kami berpandangan bahwa dengan bergabung bersama ASEAN, banyak isu dan suara kami bisa didengar. Kalau kami sendiri, orang akan bertanya siapa kami, negara kecil,” ujar Xanana dalam konferensi pers di sela KTT Ke-47 ASEAN dan pertemuan terkait di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10).
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

5 days ago
21





































