Japanese Film Festival (JFF) 2025 kembali siap digelar sepanjang November hingga Desember 2025. Festival ini siap memutar 15 film Jepang dari beragam genre ke sembilan kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang dan Surabaya. Ada juga kunjungan khusus ke kota Padang, Medan, dan Balikpapan.
Diinisiasi sejak 2016 oleh The Japan Foundation, festival ini diharapkan menarik minat masyarakat soal negara Jepang dan budayanya melalui film.
Tidak hanya film animasi yang ikonik, genre lainnya seperti komedi, misteri, aksi, dokumenter, serta drama dapat dinikmati selama festival berlangsung.
"JFF telah melalui beragam dinamika kondisi pemutaran film, baik secara luring maupun daring, berkolaborasi dengan berbagai festival dan kolaborator film di Indonesia. Tahun ini, kami kembali hadir usai mengikuti perkembangan tren atau karakteristik penikmat film Jepang yang semakin berkembang," kata Inami Kazumi, Director General The Japan Foundation, dalam jumpa pers di CGV Pasific Place, Jakarta, Kamis (30/10).
Banyak Program di JFF 2025
Selain 15 film yang akan tayang, JFF 2025 menggelar program pendukung lainnya seperti kegiatan edukasi seperti JFF x Working in Japan, pemutaran khusus bagi pemelajar bahasa Jepang yang ingin bekerja di Jepang dengan visa SSW (Specified Skilled Worker). Ada juga ruang percakapan bahasa Jepang bersama penutur asli di JFF Padang.
Di Jakarta, JFF siap berlangsung pada 6 hingga 9 November 2025 di CGV Grand Indonesia. Penjualan tiket telah dibuka mulai 31 Oktober 2025 pukul 15.00 WIB di kanal penjualan tiket CGV seperti ticket box, aplikasi atau situs web dengan harga Rp 30.000 per pemutaran film. Pembelian secara daring akan dikenakan biaya administrasi tambahan.
Film Sunset Sunrise Jadi Pembuka
Sunset Sunrise jadi film pembuka Japanese Film Festival 2025. Film yang dibintangi aktor kenamaan Jepang, Suda Masaki dan Inoue Mao ini karya sutradara KISHI Yoshiyuki yang dirilis pada 2025.
Film ini mengambil latar daerah yang terkena dampak gempa dan tsunami tahun 2011 lalu, dengan suasana saat pandemi Covid-19. Bukan sekadar tema bencana, film ini berupaya memanusiakan orang yang mengalami bencana dan kesedihan dengan situasi komedi yang natural.
Film ini telah tayang di beberapa festival di luar Jepang seperti Italia, Beijing, Shanghai, Boston, Toronto dan Chicago, dan hanya bisa kamu saksikam di JFF 2025.

9 hours ago
6






































