Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Kuwait sepakat untuk mendorong percepatan penyelesaian perundingan Kesepakatan Perdagangan Bebas (FTA) antara Indonesia dan Organisasi Kerja Sama Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) pada tahun ini.
Hal tersebut merupakan salah satu isu utama yang dibahas dalam pertemuan antara Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Anis Matta dengan Wamenlu Kuwait Sheikh Jarrah Jaber Al-Ahmad Al-Sabah di Kuwait City, Kamis (30/10) waktu setempat.
“Kuwait adalah salah satu mitra penting Indonesia di kawasan Teluk,” kata Wamenlu, menurut keterangan tertulis Kemlu RI diterima di Jakarta, Jumat.
“Kami berkomitmen untuk membawa hubungan kedua negara menuju kemitraan yang lebih strategis, yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia dan Kuwait,” kata Anis, menambahkan.
Dalam kesempatan itu, kedua wamenlu sepakat menjajaki perluasan peluang investasi, termasuk kerja sama antara Danantara Indonesia dan Kuwait Investment Authority, serta mengintensifkan interaksi antara Kamar Dagang kedua negara.
Anis dan Sheikh Jarrah Jaber juga sepakat mendorong kerja sama energi melalui penyelenggaraan Forum Energi Kuwait pertama di Indonesia pada akhir tahun ini.
Di samping kerja sama ekonomi, kedua wamenlu menegaskan pula mengenai komitmen meningkatkan hubungan bilateral di sektor politik dan keamanan serta sosial dan budaya.
Wamenlu RI dan Kuwait membahas peluang penempatan tenaga kerja formal Indonesia di Kuwait untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja di negara tersebut, serta peluang pembukaan kembali penerbangan langsung antara Indonesia dan Kuwait demi mendorong pariwisata.
Kedua wamenlu juga membahas isu regional, khususnya isu Palestina, serta kembali menyerukan terwujudnya gencatan senjata permanen di Jalur Gaza dan persatuan antara faksi-faksi internal Palestina demi mewujudkan kemerdekaan negara tersebut.
Menurut data Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, total perdagangan kedua negara pada 2024 tercatat sebesar 547,53 juta dolar AS. Ekspor Indonesia ke Kuwait mencapai 218,31 juta dolar AS dengan pertumbuhan rata-rata 15,5 persen per tahun dalam kurun waktu 2020—2024.
Kemendag RI juga menargetkan supaya negosiasi Indonesia-GCC FTA dapat selesai secara substantif akhir 2025. Kerja sama Indonesia dan GCC dalam skema FTA diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi Indonesia hingga sebesar 258,40 juta dolar AS.
Baca juga: Mendag melepas ekspor alas kaki ke Kuwait senilai Rp618 juta
Baca juga: Wamen P2MI: Kuwait tawarkan gaji, fasilitas menarik bagi PMI
Baca juga: Dubes RI puji perlindungan Kuwait bagi WNI, dorong investasi dua arah
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

17 hours ago
2







































