Ilustrasi liburan. Wisatawan diimbau mempersiapkan jauh-jauh hari untuk liburan akhir tahun.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Momen liburan akhir tahun, dengan jadwal cuti yang serempak, menjadi pedang bermata dua yakni kesempatan emas untuk bertualang, namun juga risiko kenaikan harga mendadak dan overthinking soal budget. Survei RedDoorz menunjukkan faktor biaya dan promosi adalah penentu utama destinasi liburan.
Oleh karena itu, travel lifestyle influencer Dimas Ramadhan memberikan strategi jitu yang wajib diterapkan, terutama untuk menghindari jebakan "tim dadakan" saat semua orang berlibur. Dimas yang telah menjelajahi 82 negara dan punya rencana keliling dunia hingga usia 50 tahun, menekankan pentingnya persiapan jauh-jauh hari untuk liburan akhir tahun.
"Kalau liburan akhir tahun, ini wajib banget kayak at least dua bulan atau tiga bulan sebelumnya. Karena tentu tiket penerbangan kadang mahal, akomodasi itu. Jadi ya naik pasti ya harganya, jadi prepare itu," tegas Dimas.
Ia mengingatkan "tim dadakan" sebaiknya dihindari saat peak season karena risiko kehabisan tiket pesawat, penginapan mahal, hingga tidak mendapat tempat. Bagi yang sudah telanjur mepet, Dimas menyarankan untuk fokus pada budgeting yang ketat. Tips hematnya adalah dengan membuat plan yang detail, bahkan memanfaatkan template Excel.
"Intinya bikin tuh Excel yang bagus. Atau aku sebenarnya juga bikin template-nya. Tinggal masukin-masukin aja plan-plan kalian di situ," ujarnya.
Selain biaya, Dimas juga membagikan tips agar traveling tidak berakhir zonk, apalagi mengingat survei RedDoorz menyebutkan mayoritas mencari referensi dari media sosial (TikTok dan Instagram). Destinasi yang viral di media sosial sering kali mengecewakan di lapangan karena terlalu ramai, seperti pengalamannya di Labuan Cermin.

2 days ago
4






























