Jakarta (ANTARA) - Negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Jepang sebagai dialogue partner, sepakat untuk melaksanakan isi dari Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific/AOIP) dalam menghadapi tantangan global.
Pernyataan bersama tersebut diadopsi pada 28th ASEAN-Japan Summit on Further Promotion and Implementation of the AOIP yang berlangsung di sela KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10).
“(ASEAN dan Jepang) mendeklarasikan untuk memajukan, mengarusutamakan, dan melaksanakan AOIP untuk menjaga dan meningkatkan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi serta memajukan supremasi hukum di tingkat internasional,” demikian pernyataan bersama tersebut sebagaimana dikutip dari laman web Sekretariat ASEAN, di Jakarta, Senin.
Negara-negara anggota ASEAN bersama Jepang, menyampaikan mereka menyadari bahwa tantangan global dan regional semakin saling terkait dan bersifat multidimensional.
Oleh karena itu, para pemimpin sepakat menegaskan kembali komitmen untuk memajukan lingkungan yang kondusif bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan.
“Sekaligus memperkuat upaya kami dalam menghadapi tantangan bersama, serta memajukan kerja sama ekonomi dan sosial budaya yang lebih erat, dan melanjutkan kerja sama untuk memperkecil kesenjangan pembangunan di ASEAN,” tambah pernyataan tersebut.
Menekankan pentingnya perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan, serta pentingnya arsitektur kawasan yang terbuka, inklusif, transparan, tangguh, dan berlandaskan pada aturan, ASEAN-Jepang menegaskan kembali komitmen untuk menjunjung tinggi hukum internasional.
Baca juga: Prabowo sebut ASEAN-Jepang jadi jangkar kokoh perdamaian Indo-Pasifik
ASEAN-Jepang turut menyadari bahwa AOIP telah berkembang menjadi sebuah platform bersama untuk memelihara dan memperkuat arsitektur kawasan yang terbuka, transparan, tangguh, inklusif, dan berlandaskan pada aturan, yang menjunjung tinggi hukum internasional.
Selain itu, seiring meningkatnya peran ASEAN sebagai pusat pertumbuhan di kawasan Indo-Pasifik, para pemimpin menyatakan keyakinan bahwa pemajuan dan pelaksanaan AOIP juga akan berkontribusi dalam mendorong tatanan internasional yang berdasarkan supremasi hukum, serta mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
“(Kami mendeklarasikan untuk) memperluas kerja sama, sejalan dengan AOIP dalam menghadapi tantangan global di luar kawasan guna mendorong perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran, dengan memanfaatkan semakin besarnya peran dan kehadiran kawasan ini,” bunyi pernyataan bersama pemimpin ASEAN-Jepang.
Adapun Presiden Prabowo yang memimpin delegasi Indonesia dalam 28th ASEAN-Japan Summit menegaskan kembali pandangan bahwa ASEAN dan Jepang memiliki peran krusial sebagai jangkar stabilitas regional.
Presiden juga mendorong kerja sama yang berfokus pada perdamaian, pertumbuhan inklusif, kemajuan berkelanjutan, inovasi, serta kemitraan yang menempatkan masyarakat sebagai pusat utama.
Adapun AOIP diadopsi oleh ASEAN pada KTT ke-34 ASEAN di Bangkok, 2019. Dokumen ini merupakan pandangan resmi ASEAN mengenai dinamika kawasan Indo-Pasifik yang mencakup prinsip-prinsip dasar terbuka, inklusif, transparan, tangguh, dan berlandaskan aturan.
Baca juga: KTT ASEAN: PM Jepang Takaichi tekankan Indo-Pasifik bebas terbuka
Baca juga: Trump berjanji AS jadi "mitra kuat" bagi Asia Tenggara
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

5 days ago
18





































