Menikah adalah salah satu keputusan besar dalam hidup, sehingga butuh pertimbangan matang sebelum memantapkan diri melakukannya. Cinta aja nggak cukup dalam sebuah pernikahan, karena bahtera rumah tangga akan diterpa berbagai badai yang nggak jarang menggoyahkan komitmen.
Karena itu, penting memilih pasangan yang benar-benar bisa bekerja sama denganmu seumur hidup. Selain itu, perhatikan juga kualitas lain dari diri pasangan dan sesuaikan dengan nilai-nilai pribadimu.
Hal itulah yang dilakukan teman kumparan Dina (35). Ia mengatakan, “Buat aku, yang paling penting adalah memastikan nilai hidup kami sejalan cara memandang masa depan.”
Kira-kira, apa hal lain yang jadi pertimbangan teman kumparan sebelum menikah? Yuk, simak cerita mereka di bawah ini.
Pertimbangan teman kumparan Saat Pilih Pasangan
teman kumparan Dina mengaku sangat mementingkan nilai hidup pasangannya. “Soalnya kalau value beda jauh, pernikahan rawan banget bentrok,” ucapnya.
Selain itu, dia sangat memerhatikan kesiapan mental pasangan dan dirinya sendiri sebelum melangkah ke jenjang yang lebih serius. Sebab, akan ada banyak masalah dalam rumah tangga, sehingga butuh kedewasaan kedua belah pihak.
Kemampuan finansial juga jadi bahan pertimbangan utamanya. Ia ingin pasangan yang bertanggung jawab dan jujur terkait keuangannya.
“Tidak harus berpenghasilan tinggi, tapi mau bekerja keras, bisa menabung, dan terbuka soal keuangan,” ucap Dina.
Tak jauh berbeda, teman kumparan Lely (30) juga tidak mensyaratkan pasangan harus kaya, tapi minimal bisa mengatur keuangan dengan bijak. Selain itu, ia mengaku butuh pasangan yang membuat hatinya tenang.
“Kalau dia gampang ngegas, yaudah aku bye-bye. Aku butuh suami yang adem-ayem, bukan yang tiap hari bikin jantung marathon,” ujarnya.
Aspek komunikasi juga jadi poin utama yang dipertimbangkan Lely. Dia ingin pasangan yang dewasa, bisa diajak musyawarah, dan mampu mendengarkan orang lain. “Karena nikah tuh bukan cuma cinta-cintaan lucu doang, tapi kerja sama 24/7,” tegasnya.
Di sisi lain, Tuti (27) memandang krusial etos kerja pasangannya. Jika terlihat malas-malasan, maka dia nggak akan segan untuk meninggalkannya. “Hidup udah berat, jangan nambah beban,” ucapnya.
Dia juga menghindari pasangan yang belum stabil dari segi keuangan. “Bukan matre, cuma realistis. Nikah butuh biaya, hidup butuh makan,” tekannya.

1 month ago
13






































