Doha (ANTARA) - Qatar pada Sabtu (13/9) mengumumkan bahwa mereka akan menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) darurat Arab-Islam pada 15 September untuk membahas serangan Israel baru-baru ini terhadap Doha.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al Ansari mengatakan kepada Kantor Berita Qatar (Qatar News Agency) bahwa para menteri luar negeri dari negara-negara Arab dan Islam akan berkumpul pada Minggu (14/9) untuk menyusun rancangan pernyataan bagi pertemuan para pemimpin tersebut.
Al Ansari menekankan bahwa KTT ini diadakan pada momen yang penting, mencerminkan solidaritas Arab dan Islam dengan Qatar dalam menghadapi apa yang dia sebut sebagai agresi pengecut Israel yang menargetkan kediaman beberapa pemimpin Hamas di Doha.
Dia menambahkan bahwa hal ini juga mencerminkan penolakan tegas negara-negara tersebut terhadap "terorisme negara" yang dilakukan oleh Israel.
Israel meluncurkan serangan udara yang belum pernah terjadi sebelumnya di ibu kota Qatar, Doha, pada Selasa (9/9) lalu, dengan menargetkan sebuah gedung tempat para pejabat Hamas sedang mengadakan pertemuan untuk membahas proposal gencatan senjata terbaru yang diajukan oleh Amerika Serikat.
Lima anggota Hamas dan seorang petugas keamanan Qatar tewas dalam serangan tersebut, sementara tokoh kunci tim negosiasi Hamas selamat.
Serangan ini segera mendapat kecaman dari Qatar dan negara-negara lain di komunitas internasional.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.