Pilu 2 Anak di Surabaya: Sering Disiksa Ayah yang Depresi, Ibunya Kabur

1 month ago 16
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
DP3APPKB Surabaya mengevakuasi dua bocah berinisial A (4 tahun) dan B (7 tahun) yang diduga mendapat kekerasan serta eksploitasi oleh ayahnya, BS, di rumahnya di Kutisari Selatan, Surabaya. Foto: Dok. DP3APPKB Surabaya

Pemerintah Kota Surabaya mengevakuasi 2 anak diduga mendapat kekerasan oleh ayahnya sendiri. Bahkan, kedua anaknya itu dimanfaatkan ayahnya untuk mendapat bantuan karena sakit.

Keduanya yakni anak perempuan berinisial A (4 tahun) dan laki-laki berinisial B (7 tahun). Sedangkan, ayahnya berinisial BS menderita sakit lumpuh.

Mereka tinggal di sebuah rumah di kawasan Kutisari Selatan Gang 2, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Surabaya.

Semesta, istri BS dan anak pertamanya yang berusia 18 telah meninggalkan rumah karena diduga mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

"Anak dua ini tinggal bersama Bapaknya. Bapaknya ini kondisi sakit. Bukan lumpuh yang lumpuh tidak bisa beraktifitas sama sekali itu enggak, cuman memang untuk jalan kesulitan jadi jalan yang ngesot. Jadi si anak-anak ini malah di eksploitasi (oleh ayahnya) untuk bisa dapat bantuan," kata Kepala DP3APPKB Surabaya, Ida Widaya saat dikonfirmasi, Jumat (12/9).

"Istrinya kabur sudah lama kemudian anak yang pertama, yang perempuan itu juga kabur karena di KDRT juga oleh bapaknya, si anak ini kaburnya itu ke gereja. Kemudian sekarang tinggal di Panti," tambahnya.

DP3APPKB Surabaya mengevakuasi dua bocah berinisial A (4 tahun) dan B (7 tahun) yang diduga mendapat kekerasan serta eksploitasi oleh ayahnya, BS, di rumahnya di Kutisari Selatan, Surabaya. Foto: Dok. DP3APPKB Surabaya

Berawal dari laporan warga

Ida mengatakan, kasus ini terungkap bermula pihaknya mendapat laporan dari warga ada keluarga yang mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan.

Pihaknya kemudian mendatangi rumahnya pada Kamis (11/9). Ia melihat kondisi kedua anak itu cukup menyedihkan. Ada bekas luka di mata B diduga akibat pukulan dari ayahnya.

"Ya anak ini kan enggak disekolahkan, kemudian enggak berinteraksi dengan banyak orang. Biar melas gitu loh, jadi hidupnya memang dari bantuan kan, utamanya dari pihak gereja. Nah kalau sudah anak kecil yang dengan kondisi mengenaskan begitu kan pasti bantuannya lebih banyak," ucapnya.

"Secara fisik itu juga tumbuhnya anak seumurannya itu harusnya enggak begitu. Secara fisik melas, kasihan banget. Kemarin konsul, kami mencoba kembali katanya (luka di mata kiri B akibat) jatuh di kamar mandi. Tapi kami curiganya itu juga KDRT dari bapaknya," lanjutnya.

Ilustrasi penderita sakit jiwa. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

Ia menyampaikan, kondisi BS juga terlihat seperti depresi. Akhirnya, DP3APPKB Surabaya mengevakuasi mereka semua. Pemkot Surabaya juga berencana akan menyekolahkan anak-anak tersebut.

"Jadi kita ambil dan bapaknya kita evakuasi juga untuk dirawatkan (ke RS Menur Surabaya), anaknya kita gabungkan dengan kakaknya ( yang tinggal di panti gereja) untuk bisa jadi satu dan kita masih berupaya untuk cari ibunya. Yang pertama itu dikejar paket C setara SMA, karena dia sudah lulus SMP nggak melanjutkan lagi. Terus yang kedua ini (B) harus masuk SD, kemudian yang kecil itu (A) nanti di PAUD," ujarnya.

Kepala Puskesmaa Tenggilis dr Heni Agustina membenarkan A dan B mendapat kekerasan dari BS. Berdasarkan pemantauan kesehatan BS pada Senin (8/9), ternyata mendapati lebam dan luka pada mata anak B. BS pun mengakui bila telah memukul anak keduanya mengginakan rotan.

"Saya tanya, 'Pak, sebenarnya matanya berdarah ini itu kenapa? Kok sampai seperti itu? Kan kalau infeksi biasa enggak mungkin'. Terus dia cerita, 'Iya Bu, saya terus-terang memang beberapa hari yang lalu itu Saya emosi, saya marah, akhirnya saya lempar pakai rotan ken...

Read Entire Article