Jakarta (ANTARA) - Perusahaan asuransi dan reasuransi bersama asosiasi serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menyusun produk asuransi parametrik kebencanaan berskala nasional berdasarkan curah hujan dan magnitude gempa, yang ditargetkan dapat diimplementasikan pada tahun depan.
Kepala Departemen Industry Research PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) (Indonesia Re) Fiza Wira Atmaja, dalam keterangannya, yang diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan proses tersebut telah berlangsung selama setahun terakhir.
Indonesia Re merupakan salah satu perusahaan yang terlibat mengkaji produk asuransi baru tersebut.
"Sedang kami susun inisiatif bersama pemerintah untuk menyusun asuransi parametrik yang skalanya nasional. Sudah setahun nih, targetnya tahun depan 2026 realisasi," ucap Fiza.
Ia menyampaikan tujuan pengembangan produk asuransi tersebut adalah untuk menyediakan dana cepat agar para pemangku kepentingan dapat segera melakukan aksi tanggap darurat, bukan untuk mengganti kerugian harta maupun jiwa akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana.
Hal tersebut dikarenakan asuransi parametrik adalah jenis asuransi yang secara langsung membayar klaim berdasarkan parameter atau indikator tertentu, bukan berdasarkan hasil verifikasi kerusakan fisik di lapangan.
Ia pun mencontohkan jika nasabah di suatu daerah terdampak banjir akibat curah hujan yang tinggi, maka nilai klaim yang dibayarkan pun akan lebih besar dibandingkan nasabah di daerah yang terdampak banjir akibat curah hujan yang rendah.
Fiza mengatakan sejauh ini progres pengembangan asuransi parametrik disebut telah sampai pada desain produk, tapi masih diperlukan revisi dan penyesuaian.
Ia menuturkan berbagai hal juga masih dikaji, termasuk nilai premi, jumlah pembayaran klaim, hingga berapa porsi risiko yang akan direasuransikan di dalam dan di luar negeri.
"Kalau desain produknya sudah, tinggal mungkin beberapa revisi yang perlu dan untuk ke market internasional juga sudah di-sharing ya," kata Fiza.
Baca juga: BUMN reasuransi Indonesia Re raih penghargaan tata kelola terbaik 2025
Baca juga: Edukasi keterbukaan informasi publik perkuat transparasi Indonesia Re
Baca juga: AAUI catat laba bersih asuransi umum capai Rp7,9 triliun di semester I
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.