Tokyo (ANTARA) - Ketua pertemuan menteri pertahanan regional di Malaysia pada Sabtu mengatakan bahwa kerja sama yang lebih erat merupakan langkah penting untuk mengatasi tantangan keamanan.
Pertemuan tersebut "memungkinkan kita untuk menyatakan dengan jelas bahwa kawasan ini tetap menjadi zona damai, bebas, dan netral, bukan panggung untuk persaingan strategis," kata Menteri Pertahanan Malaysia, Khaled Nordin.
Pernyataan itu dia sampaikan saat memimpin Pertemuan Menteri Pertahanan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dengan mitra dialognya.
Forum yang juga dikenal sebagai pertemuan ADMM-Plus itu mempertemukan 11 anggota ASEAN dan delapan mitra dialog untuk mengatasi tantangan keamanan utama seperti serangan siber dan sengketa maritim.
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth, Menteri Pertahanan Tiongkok Dong Jun, dan Menteri Pertahanan Jepang Shinjiro Koizumi termasuk di antara peserta pertemuan tersebut.
Pertemuan itu dilangsungkan di tengah persaingan sengit antara Amerika Serikat dan China terkait perdagangan dan teknologi serta meningkatnya ketegangan akibat sikap China yang semakin keras terkait Laut China Selatan dan Selat Taiwan.
ASEAN terdiri dari Brunei, Kamboja, Timor Leste, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Sementara delapan negara "plus" adalah Australia, China, India, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, Rusia, dan Amerika Serikat.
Sumber: Kyodo-Sputnik-OANA
Baca juga: AS dan India teken pakta pertahanan 10 tahun, era baru di Indo-Pasifik
Baca juga: ASEAN tak kirim pengamat di pemilu Myanmar, per negara bisa bilateral
Penerjemah: Katriana
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

20 hours ago
6






































