Diduga Ada Perundungan di SMA Bandar Lampung, Korban Tak Sekolah hingga 2 Minggu

Lampung Geh, Bandar Lampung – Kasus perundungan terjadi di salah satu SMA Negeri di Bandar Lampung hingga membuat korban mengalami trauma dan tidak masuk sekolah selama dua minggu. Kasus tersebut terungkap setelah ibu korban menyadari perubahan sikap anaknya yang lebih sering mengurung diri di kamar dan tampak depresi. Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA) Bandar Lampung, Apriliandi membenarkan adanya laporan terkait kasus ini. Ia menyayangkan terjadinya perundungan di lingkungan sekolah. Menurutnya, sekolah seharusnya menjadi ruang aman bagi anak dalam menuntut ilmu, bukan tempat terjadinya tindakan diskriminatif maupun kekerasan. “Ya, sudah ada laporan dari masyarakat dan informasi dari rekan-rekan media. Sangat disayangkan bullying terjadi di sekolah tersebut. Sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi anak, tidak boleh terjadi kekerasan dalam bentuk apa pun, baik diskriminatif, fisik, maupun seksual,” ujarnya kepada Lampung Geh, Selasa (16/9). Apriliandi menambahkan, pihaknya telah merencanakan penjangkauan ke sekolah dan korban untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat. Namun, hingga kini pihak sekolah belum memberikan respons. “Sesegera mungkin kami akan berkoordinasi langsung dengan pihak sekolah. Saat ini belum ada jawaban dari mereka,” jelasnya. (Taufik/Ansa)