Afrika Sedang Rancang Sistem Pembayaran Non-Dolar Meski Ditekan Trump

1 month ago 26
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Antara/Puspa PerwitasariDang Dolar AS. Foto: Antara/Puspa Perwitasari

Negara-negara Afrika merancang sistem pembayaran non-dolar dengan Pan-African Payments and Settlements System (PAPSS) untuk menghindari ketergantungan. Rencana ini tetap digodok meskipun tentu mendapat tekanan dari Amerika Serikat (AS).

CEO PAPSS Mike Ogbalu menepis kebijakan tersebut dianggap sebagai langkah de-dolarisasi.

“Tujuan kami bukan de-dolarisasi. Jika Anda melihat ekonomi Afrika, banyak negara kesulitan mendapatkan mata uang asing untuk menyelesaikan transaksi,” kata Mike dikutip dari Reuters, Sabtu (21/6).

Langkah Afrika untuk mengembangkan sistem keuangan independen yang tidak bergantung pada lembaga-lembaga barat ini, juga selaras dengan dorongan China yang mendorong hal serupa. Namun hal ini mendapat tekanan dari Presiden AS Donald Trump yang bertekad mempertahankan status dolar sebagai mata uang utama perdagangan global.

Selain itu, penggunaan dolar dalam sistem keuangan global juga tidak memberi dampak baik bagi Afrika.

"Sistem keuangan global saat ini yang sebagian besar berbasis dolar, terbukti tidak efisien dan mahal untuk Afrika," kata Daniel McDowell, profesor keuangan internasional dari Syracuse University, New York.

Saat ini, bank-bank komersial Afrika biasanya harus bekerja sama dengan bank luar negeri melalui hubungan koresponden, untuk menyelesaikan pembayaran internasional bahkan untuk transaksi antarnegara tetangga. Hal ini menyebabkan meningkatkan biaya transaksi secara signifikan.

Menurut Badan Perdagangan dan Pembangunan PBB, bersama dengan infrastruktur transportasi yang buruk, sistem ini membuat biaya perdagangan di Afrika menjadi 50 persen lebih mahal dari rata-rata global. Akibatnya, 84 persen perdagangan Afrika menurut laporan MCB Group masih dilakukan dengan negara-negara luar, bukan antarnegara di Afrika.

Menurut data PAPSS, saat ini biaya transaksi perdagangan senilai USD 200 juta antara dua negara Afrika bisa mencapai 10 persen hingga 30 persen jika menggunakan sistem bank koresponden. Nantinya dengan menggunakan PAPSS yang menjadi sistem pembayaran domestik Afrika, biaya ini bisa ditekan menjadi hanya 1 persen

Selain itu, PAPSS memungkinkan bisnis di satu negara, seperti Zambia untuk membayar barang dari negara lain, seperti Kenya, dalam mata uang lokal mereka masing-masing tanpa perlu dikonversi ke dolar.

Sementara itu, Lembaga Keuangan Internasional (IFC) yang merupakan lembaga peminjaman sektor swasta dari Bank Dunia saat ini mulai memberikan pinjaman dalam mata uang lokal ke bisnis-bisnis Afrika.

 Shutter stockIlustrasi Afrika Selatan Foto: Shutter stock

Menurut Wakil Presiden IFC untuk Afrika, Ethiopis Tafara, langkah ini penting untuk mendukung pertumbuhan bisnis di Afrika dan mengurangi risiko kurs dalam pinjaman berbasis dolar.

"Jika bisnis tidak menghasilkan mata uang asing, pinjaman dalam mata uang asing akan sangat membebani," ujar Tafara.

Saat ini dorongan Afrika untuk meningkatkan sistem pembayaran non-dolar sudah masuk ke dalam agenda G20 seiring dengan Afrika Selatan yang saat ini memegang presidensi G20. Afrika mendorong pembahasan sistem pembayaran non-dolar dalam pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral.

"Beberapa jalur pembayaran lintas batas paling mahal justru berada di Afrika. Untuk berfungsi sebagai satu benua, kita perlu berdagang dan menetapkan mata uang kita sendiri,” kata Gubernur Bank Sentral Afrika Selatan, Lesetja Kganyago.

Ditekan Trump

Salah satu tantangan Afrika terkait pembicaraan mengenai pengurangan ketergantungan terhadap dolar baik untuk perdagangan maupun sebagai cadangan devisa sudah memicu reaksi keras dari Trump.

Setelah sebelumnya BRICS membahas mata uang bersama untuk mengurangi penggunaan dolar, Trump mengancam dengan tarif 100 persen.

"Tidak ada peluang BRICS menggantikan dolar AS dalam perdagangan internasional. Negara mana pun yang mencoba, siap-siap saja disambut tarif dan ucapkan selamat tinggal pada Amerika!" tulis Trump di media sosial miliknya Januari lalu.

Sejak saat itu, Trump menggunakan tarif untuk menghukum baik sekutu maupun musuh.

Read Entire Article