Waspadai faktor pemicu asma dan kenali cara mendiagnosisnya

12 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta (ANTARA) - Asma merupakan salah satu penyakit pernapasan kronis yang sering dialami berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Meski gejalanya cukup dikenal, seperti sesak napas, batuk, dan napas berbunyi, banyak orang belum memahami secara pasti apa saja faktor yang dapat memicu terjadinya asma.

Penyebab asma sendiri bersifat kompleks, melibatkan kombinasi antara faktor genetik dan lingkungan. Paparan zat pemicu seperti debu, asap rokok, bulu hewan, hingga infeksi saluran pernapasan bisa memperburuk kondisi asma.

Di sisi lain, tidak semua orang yang terpapar faktor risiko ini akan mengalami gejala, sehingga dibutuhkan pemeriksaan yang tepat untuk memastikan diagnosis.

Mengenali penyebab asma dan bagaimana proses diagnosis-nya menjadi langkah penting agar penanganan bisa dilakukan sedini mungkin dan mencegah serangan yang lebih berat di kemudian hari.

Berikut ini adalah berbagai faktor pemicu serta metode untuk mendiagnosis penyakit asma yang dialami seseorang, dirangkum dari sejumlah sumber.

Baca juga: Inilah cara cegah dan atasi asma kambuh akibat stres berlebihan

Faktor penyebab asma

Hingga saat ini, penyebab pasti asma masih belum sepenuhnya diketahui. Namun, para ahli menduga bahwa kombinasi faktor genetik dan lingkungan memegang peranan besar dalam perkembangan penyakit ini.

Risiko seseorang terkena asma cenderung lebih tinggi apabila memiliki anggota keluarga yang juga menderita asma, memiliki riwayat alergi, perokok aktif, atau sering terpapar asap rokok di lingkungan sekitarnya.

Tinggal di lingkungan yang penuh debu juga menjadi salah satu pemicu utama. Debu di rumah, khususnya yang menumpuk di perabot atau area kamar tidur, sering kali mengandung bakteri bernama endotoksin. Zat ini diketahui dapat memicu peradangan pada saluran napas dan menimbulkan gejala asma.

Selain itu, beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko serangan asma meliputi:

• Kebiasaan merokok.

• Stres berlebihan atau tekanan pikiran.

• Udara dingin atau perubahan cuaca ekstrem.

• Infeksi virus seperti flu atau pilek.

• Paparan bulu hewan peliharaan.

• Terpapar bahan kimia berbahaya.

• Jenis pekerjaan tertentu, seperti tukang las, pekerja kayu, atau karyawan pabrik tekstil.

• Ledakan emosi yang tidak terkendali, seperti tertawa berlebihan atau kesedihan mendalam.

• Alergi terhadap makanan tertentu, misalnya kacang-kacangan.

• Aktivitas fisik berat yang memicu napas pendek.

• Infeksi pada paru-paru maupun saluran pernapasan atas.

Baca juga: Panduan praktis cara gunakan inhaler asma sesuai dengan jenisnya

Cara mendiagnosis penyakit asma

Proses diagnosis asma memerlukan pemeriksaan yang menyeluruh, meliputi penilaian klinis dan serangkaian tes fungsi paru-paru. Adapun langkah-langkah yang umumnya dilakukan dalam memastikan seseorang mengidap asma meliputi:

1. Anamnesis atau wawancara riwayat kesehatan

Pada tahap awal, dokter akan menggali informasi terkait gejala yang dirasakan pasien, seperti sesak napas, batuk berkepanjangan, atau napas berbunyi (wheezing).

Selain itu, dokter juga akan menanyakan apakah ada anggota keluarga yang memiliki riwayat asma, serta faktor-faktor pemicu yang mungkin dialami oleh pasien.

2. Pemeriksaan fisik

Langkah selanjutnya adalah pemeriksaan fisik untuk mendeteksi adanya tanda-tanda khas asma, misalnya bunyi mengi yang terdengar melalui stetoskop, terutama saat pasien menghembuskan napas.

3. Tes fungsi paru-paru (Spirometri)

Spirometri merupakan pemeriksaan utama untuk menilai kemampuan paru-paru dalam mengalirkan udara. Pasien akan diminta untuk menghembuskan napas dengan kuat ke dalam alat khusus guna mengukur volume dan laju udara yang keluar dari paru-paru.

Jika dibutuhkan, dokter mungkin akan menyarankan beberapa pemeriksaan tambahan untuk mendukung diagnosis, seperti:

• Tes alergi guna mengetahui apakah pasien memiliki sensitivitas terhadap alergen tertentu yang dapat memicu asma.

• Tes provokasi bronkus untuk mengukur seberapa reaktif saluran pernapasan terhadap rangsangan.

• Pemeriksaan penunjang lain guna memastikan tidak ada penyakit lain yang menimbulkan gejala serupa.

• Pemeriksaan EKG (elektrokardiogram) dan foto rontgen dada untuk membantu menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari keluhan pernapasan.

Dalam pemeriksaan spirometri, ada beberapa parameter penting yang akan diukur, di antaranya:

Peak Expiratory Flow (PEF): Mengukur kecepatan maksimal udara yang dapat dikeluarkan dari paru-paru, berguna untuk menilai tingkat penyempitan saluran napas.

Forced Expiratory Volume in 1 Second (FEV1): Menunjukkan volume udara yang bisa dikeluarkan dalam satu detik pertama setelah menarik napas dalam-dalam.

Reversibilitas: Pemeriksaan lanjutan setelah spirometri awal untuk menilai respons saluran napas terhadap obat bronkodilator.

Baca juga: Apa itu asma? Ini penjelasan dan gejala awalnya yang umum terjadi

Baca juga: Jenis-jenis inhaler asma dan fungsinya, kenali sebelum menggunakannya

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article