
MANADO - Warga Kelurahan Bitung Karangria, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), menyambut gembira lahirnya belasan tukik, yang sebelumnya dierami di pesisir pantai sejak bulan Mei 2025.
Munculnya tukik-tukik itu, dianggap warga semakin meningkatkan harapan terhadap perlindungan pesisir pantai Karangria, di tengah upaya reklamasi yang akan dilakukan oleh PT Manado Utara Perkasa (MUP).
Menurut, Restin Bangsuil, warga Karangria, belasan ekor anak penyu itu mulai terlihat melakukan migrasi ke lautan lepas pada Minggu (6/7), setelah pada sebelumnya, sekitar lima ekor penyu sempat meninggalkan telurnya.
“Memang sebelumnya ada sekitar lima ekor penyu yang bertelur. Dan ini yang kita pantau baru belasan. Mungkin setelah ini akan ada lagi tukik-tukik yang muncul,” ujar Restin.
Restin menambahkan, kehadiran tukik-tukik itu sekaligus membantah narasi bahwa ekosistem laut di pesisir pantai Karangria tidak memiliki kehidupan.
“Ini bukti kalau pantai ini hidup, karena selama ini memang banyak sekali penyu yang bertelur di sini. Warga juga sudah paham dan selama ini mampu menjaga sampai telur ini menetas,” kata Restin.
Peristiwa itu, harapan Restin mampu membuka mata pemerintah dan PT MUP selalu pemilik izin reklamasi, bahwa penimbunan pantai bukan hanya merampas hak hidup manusia tetapi juga merusak tempat bertelurnya para penyu.
Ia juga menegaskan bahwa hingga saat ini warga Karangria masih terus berupaya menjaga pesisir pantainya dari ancaman reklamasi.
“Kalau misalnya reklamasi ini terjadi, maka tidak tahu lagi penyu-penyu ini akan meninggalkan telurnya di mana. Saya berharap pemerintah boleh melihat ini,” ujarnya kembali.