Petugas menghitung uang dollar AS di tempat penukaran valuta asing.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan di Jakarta, Selasa, bergerak melemah 24 poin atau 0,14 persen menjadi Rp 16.691 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.667 per dolar AS. Analis mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi menilai pelemahan tersebut seiring fokus pasar yang masih menunggu petunjuk kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS).
“Fokus pasar minggu ini sepenuhnya tertuju pada lebih banyak petunjuk tentang ekonomi AS, dimulai dengan data penggajian non-pertanian (Non-Farm Payroll/NFP) untuk bulan November, yang akan dirilis Selasa sore (16/12). Data tersebut diperkirakan akan menunjukkan lebih banyak tanda pendinginan di pasar tenaga kerja AS,” ucapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (16/12/2025).
NFP diperkirakan masih lemah dengan hanya menambah sekitar 25 ribu hingga 25 ribu pekerjaan, jauh di bawah angka normal yang biasanya di atas 100 ribu.
Selain itu, pasar juga menunggu data indeks harga konsumen AS untuk November 2025 yang akan dirilis pada Kamis (18/12/2025).
“Kekuatan pasar tenaga kerja dan inflasi adalah dua pertimbangan terbesar The Fed untuk mengubah kebijakan, dengan bank sentral telah menegaskan kembali pendiriannya yang berbasis data dalam seminggu terakhir,” kata Ibrahim.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga bergerak melemah ke level Rp 16.693 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.669 per dolar AS.
sumber : Antara

4 hours ago
4






































