Kementan jaga harga dan pasokan daging sapi jelang Natal-Tahun Baru.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Kementerian Pertanian memastikan harga dan pasokan daging sapi tetap terkendali menjelang Natal dan Tahun Baru 2025/2026. Hal ini dilakukan melalui pengawasan distribusi dan peningkatan produksi, sebagaimana disampaikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, saat inspeksi mendadak di Subang, Jawa Barat, Kamis.
Agung menekankan bahwa stabilitas harga di tingkat peternak sangat penting untuk menjaga inflasi pangan. Hasil pemantauan di Subang, Tasikmalaya, Tangerang, Bekasi, dan Lampung menunjukkan harga sapi hidup di kisaran Rp52.000–Rp53.000 per kilogram bobot hidup, di bawah harga acuan pembelian Rp56.000–Rp58.000/kg.
PT Agrisatwa Jaya Kencana di Subang dengan kapasitas kandang 20.000 ekor, mencatat populasi sapi bakalan 9.800 ekor dan akan bertambah 1.800 ekor dalam waktu dekat. Agung menilai ini sebagai kesiapan pasokan untuk Natal, Tahun Baru, dan Idul Fitri 2026.
Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo), Joni Liano, menegaskan stok sapi pedaging cukup aman. Menurutnya, harga saat ini merupakan penyesuaian dan tetap di bawah harga acuan. Ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian agar semua pihak, termasuk peternak, pedagang, dan konsumen, merasa puas dengan stabilitas harga.
Perwakilan PT Agrisatwa Jaya Kencana, Evia Kirana, menyatakan bahwa harga sapi hidup di tingkat peternak stabil di Rp53 ribu per kg. Secara nasional, Kementerian Pertanian mencatat ketersediaan sapi dan kerbau bakalan di seluruh feedlot mencapai 193.705 ekor, cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga Lebaran tahun depan.
Kementerian Pertanian akan terus memonitor stok dan pergerakan harga sapi dan kerbau bakalan hingga Idul Fitri, guna memastikan keterjangkauan harga bagi masyarakat dan keberlanjutan usaha peternak.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara

5 hours ago
4






































