Jakarta (ANTARA) - Keluarga mendiang Virginia Giuffre angkat bicara tentang Pangeran Andrew yang kehilangan gelar kerajaannya di tengah meningkatnya tekanan atas hubungannya dengan terpidana pelaku kejahatan seksual Jeffrey Epstein.
"Hari ini, seorang gadis Amerika biasa dari keluarga Amerika biasa telah mengalahkan seorang pangeran Inggris dengan kejujuran dan keberaniannya yang luar biasa," kata saudara laki-laki Virginia Giuffre, Sky Roberts; dan istrinya Amanda Roberts, dalam pernyataan resminya, sebagaimana dilansir PEOPLE pada hari ini.
Mereka menilai langkah Istana Buckingham untuk mencabut gelar pangeran yang memiliki nama lahir Andrew Mountbatten Windsor itu sebagai suatu deklarasi kemenangan bagi Giuffre.
"Virginia Roberts Giuffre, saudari kami, yang masih anak-anak ketika ia dilecehkan secara seksual oleh Andrew, tidak pernah berhenti memperjuangkan pertanggungjawaban atas apa yang menimpanya dan banyak penyintas lainnya seperti dirinya," lanjut pernyataan tersebut.
Meski demikian, Sky Roberts mengatakan kepada BBC bahwa pencabutan gelar pangerannya saja tidak cukup dan meminta penyelidikan terhadap Andrew dilanjutkan, seraya menambahkan bahwa ia juga perlu dipenjara.
Sebelumnya pada Kamis (30/10), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles telah memulai proses formal untuk mencabut Sapaan, Gelar, dan Penghargaan kehormatan Pangeran Andrew.
"Pangeran Andrew sekarang akan dikenal sebagai Andrew Mountbatten Windsor," kata Istana Buckingham dalam sebuha pernyataan resminya.
Istana juga mengatakan bahwa pemberitahuan resmi telah disampaikan kepada Andrew untuk meninggalkan rumahnya di Royal Lodge, dekat Kastil Windsor.
BBC melaporkan bahwa Andrew akan pindah ke sebuah properti di kawasan pribadi Sandringham di Norfolk, yang akan didanai secara pribadi oleh raja.
Langkah tersebut muncul setelah awal bulan ini, Andrew telah lebih dulu secara sukarela melepaskan beberapa gelar kerajaan, termasuk Duke of York, di tengah meningkatnya tuduhan tentang hubungannya dengan Epstein.
Andrew sendiri secara konsisten membantah tuduhan yang dialamatkan kepadanya bahwa dirinya telah berhubungan seks dengan Giuffre saat dia berusia 17 tahun, dan penyelesaian di luar pengadilan dalam kasus perdata pada tahun 2022 tersebut tidak mencakup pengakuan tanggung jawab atau permintaan maaf.
Adapun Virginia Giuffre, seorang warga Amerika yang menuduh Epstein memperdagangkannya kepada Andrew ketika dirinya berusia 17 tahun meninggal dunia karena bunuh diri pada awal tahun 2025.
Dalam memoarnya berjudul "Nobody's Girl: A Memoir of Surviving Abuse and Fighting for Justice" yang dipublikasikan pada bulan ini, Giuffre mengungkapkan bahwa telah dipaksa berhubungan seks dengan Andrew tiga kali saat ia baru berusia 17 tahun.
Baca juga: Pangeran Andrew kembali digugat atas kasus pelecehan seksual
Baca juga: Pangeran Andrew dari Inggris akan kehilangan gelar
Baca juga: Pangeran Andrew lepaskan gelar bangsawan di tengah skandal Epstein
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

14 hours ago
2







































