Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie mendorong penguatan kerja sama industri pupuk antara Republik Indonesia (RI) dan Belarusia. Anindya terlibat dalam pertemuan bilateral dengan Deputi Perdana Menteri Belarusia Viktor Karankevich di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (16/12/2025).
Ia memandang kolaborasi di sektor pupuk strategis bagi kedua negara. Hal ini mengingat Belarusia merupakan salah satu pemasok potas utama ke RI. Kerja sama tersebut diposisikan sebagai fondasi penguatan hubungan ekonomi dan perdagangan yang lebih luas.
“Kami membahas potensi pengembangan industri pupuk, mengingat Belarusia merupakan salah satu pemasok potas yang besar ke Indonesia,” ujar Anindya, dikutip Rabu (17/12/2025).
Pembahasan kemudian berkembang ke upaya peningkatan produktivitas sektor pertanian melalui pemanfaatan teknologi. Kedua pihak menyoroti peluang mekanisasi, pengembangan mesin, serta peralatan pertanian untuk mendukung efisiensi produksi pangan.
Kerja sama juga menjangkau rencana industrialisasi alat berat. Indonesia dan Belarusia membuka peluang kolaborasi pengembangan bus, traktor, hingga alat berat berkapasitas besar mencapai 450 ton untuk mendukung sektor industri dan infrastruktur.
“Kami juga membicarakan bagaimana Belarusia dapat memanfaatkan pasar halal yang sangat besar di Indonesia,” kata Anindya.
Ketua Umum Kadin menilai posisi Belarusia strategis bagi RI sebagai salah satu pintu masuk untuk memperluas jejaring kerja sama ekonomi ke kawasan Eurasia. Langkah ini sejalan dengan agenda penandatanganan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang dijadwalkan berlangsung pada pekan berikutnya.
“Ini merupakan kesempatan emas. Kami berharap hubungan business to business antara pelaku usaha kedua negara dapat mengikuti hubungan baik yang telah terjalin antara pemerintah dengan pemerintah,” ujar Anindya.
Kadin mencatat nilai perdagangan Indonesia dan Belarusia pada 2025 telah mencapai sekitar 400 juta dolar AS. Skema CEPA diyakini mampu mendorong peningkatan signifikan sekaligus memperluas akses pasar kawasan Eurasia yang mencakup lebih dari 110 juta penduduk.

2 days ago
10






































