Seorang anak berusia 9 tahun ditemukan tewas di dalam rumahnya di Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan/Kota Cilegon. Korban ditemukan sendirian di rumah berpilar tersebut dengan luka parah di bagian leher.
Korban diketahui bernama Muhamad Axle Herman Miller. Axel ditemukan tewas di dalam rumahnya dengan luka parah di sekujur tubuh pada Selasa (16/12).
Korban pertama kali ditemukan bersimbah darah di dalam rumah oleh kakaknya berinisial D yang masih berusia 11 tahun.
Ternyata korban merupakan anak dari politikus PKS yakni Maman Suherman.
Ketua DPD PKS Kota Cilegon Fery Budiman membenarkan Maman Suherman adalah ayah dari korban. Fery mengatakan pihaknya langsung bertakziah ke kediaman Maman untuk menyampaikan rasa belasungkawa.
"Kami mengecam keras. Kami DPD PKS Kota Cilegon berharap aparat segera menangkap pelaku dan mengusut tuntas agar pelaku dijerat hukuman sesuai ketentuan yang berlaku," kata Fery.
Kasi Humas Polres Cilegon AKP Sigit Dermawan, mengatakan dari pemeriksaan tim medis di rumah sakit, ditemukan 19 luka tusuk senjata tajam dan 3 luka memar akibat benda tumpul di tubuh korban.
"Setelah diperiksa, itu ada 22 luka, terdiri dari 19 luka tusukan atau kekerasan benda tajam, dan 3 luka memar dari kekerasan benda tumpul," kata Sigit.
Luka yang dialami korban berada di sekujur tubuh hingga leher sehingga mengakibatkan pendarahan hebat yang membuat korban mengembuskan napas terakhirnya.
Ketua RT setempat, Istianto (65), mengatakan ayah korban adalah sosok yang baik kepada masyarakat sekitar dan tidak pernah memiliki masalah apa pun.
Bahkan, ayah korban merupakan sosok yang selalu mudah saat dimintai tolong, termasuk dalam hal permohonan bantuan dana bila ada kegiatan masyarakat setempat.
"Pak Maman itu baik, supel, dermawan juga karena setiap kita minta bantuan dana itu selalu cepat, orangnya baik. Artinya dengan tetangga pun tidak pernah ada masalah," kata Istianto ditemui di kediamannya, Jumat (19/12) sore.
Meski begitu, disampaikan Istianto, kedua orang tua korban merupakan sosok yang cukup sibuk sehingga jarang berada di rumah. Hal itu dikarenakan ayah korban memiliki perusahaan yang bergerak di bidang alat-alat industri. Sementara ibu korban merupakan pegawai kantoran.
Sementara masyarakat di Perumahan BBS 3, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon masih dilanda cemas imbas kejadian ini. Istianto mengatakan, masyarakat masih khawatir lantaran belum terungkapnya kasus kematian yang menimpa putra bungsu Dewan Pakar PKS Kota Cilegon tersebut.
Menurutnya, beredar isu dugaan perampokan membuat masyarakat takut sehingga lebih memilih waspada dengan mengunci pagar rumah meski di siang hari.
"Karena saat ini masyarakat masih was-was, kita sekarang mulai siang hari itu udah mengunci pagar, sudah waspada karena takut menimpa ke kita karena kemarin itu isunya perampokan," kata Istianto.

3 hours ago
2







































