Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Kanada Muhsin Syihab menilai kolaborasi akademik dapat memperkuat hubungan antar masyarakat Indonesia dan Kanada.
Pernyataan itu disampaikan Muhsin setelah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan McGill University resmi memperkuat kolaborasi melalui Perjanjian Program Gelar Internasional Bersama untuk Program Magister Surgical and International Sciences.
"Kolaborasi akademik seperti ini memperkuat hubungan antarmasyarakat Indonesia dan Kanada," kata Muhsin dalam sebuah kesempatan terpisah, sebagaimana keterangan pers KBRI di Ottawa, yang diperoleh di Jakarta, Rabu.
Dubes Muhsin menilai kerja sama tersebut sebagai contoh konkret bagaimana dunia pendidikan dapat menjadi jembatan antarbangsa.
"Universitas berperan penting dalam membangun saling pengertian dan kepercayaan jangka panjang," imbuhnya.
Dubes Muhsin menambahkan bahwa inisiatif tersebut sejalan dengan semangat penguatan people-to-people ties yang menjadi kesepakatan Presiden RI dan Perdana Menteri Kanada dalam kunjungan Presiden Prabowo ke Ottawa pada September lalu.
Penyerahan perjanjian itu sendiri dilakukan oleh Prof. Asmarinah dari Universitas Indonesia kepada Prof. Josephine Nalbantoglu dari McGill University beberapa hari lalu di Montreal, Kanada, menurut keterangan tersebut.
Kerja sama itu dianggap menjadi penanda dimulainya fase baru kerja sama akademik yang lebih terstruktur dan berdampak langsung bagi mahasiswa.
Melalui perjanjian itu, lulusan Sarjana Kedokteran (S.Ked) FKUI kini memiliki jalur untuk melanjutkan studi magister di McGill University dengan skema tesis. Setelah menyelesaikan program tersebut, para mahasiswa akan kembali ke Indonesia untuk menuntaskan pendidikan profesi kedokteran.
Skema tersebut memberi kesempatan bagi calon dokter Indonesia untuk merasakan atmosfer riset dan pendidikan di salah satu universitas ternama dunia, sekaligus tetap berkontribusi bagi sistem kesehatan nasional.
Kerja sama tersebut merupakan kelanjutan dari Memorandum of Understanding (MoU) antara McGill University dan Universitas Indonesia yang ditandatangani pada 2020.
MoU tersebut diinisiasi oleh Dr. Eva Suarthana dan Prof. Togas Tulandi, dua diaspora Indonesia alumni FKUI yang kini mengajar di Department of Obstetrics and Gynecology McGill University.
Sejak saat itu, berbagai kegiatan bersama rutin dilakukan, mulai dari visiting professor, clinical observership, supervisi mahasiswa S2, S3, dan PPDS, hingga riset bersama, dan publikasi ilmiah, serta webinar di bidang kebidanan dan kandungan.
Baca juga: Kemendag tawarkan buah tropis ke Kanada pasca penandatanganan ICA-CEPA
Baca juga: Kanada bidik perluasan kerja sama agrifood dengan Indonesia
Baca juga: Indonesia, Kanada sepakat perluas pertukaran pengalaman militer
Pewarta: Katriana
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

1 day ago
2






































