Badan Pusat Statistik merilis hasil survei Kepuasan Jemaah Haji Indonesia tahun 2024.
Survei ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan jemaah haji Indonesia. Selain itu juga untuk memperoleh informasi jenis-jenis layanan yang perlu diperbaiki dalam penyelenggaraan ibadah haji pada tahun-tahun ke depan.
Survei dilakukan dengan cara pengisian kuesioner secara mandiri (self enumeration), wawancara dan observasi. Alokasi sampel sebanyak 14.400 jemaah yang terdiri dari 6.400 gelombang 1 dan 8.000 gelombang 2.
Untuk observasi dilakukan dalam 7 titik pengamatan yakni:
1. Bandara Madinah kedatangan
2. Bandara Jeddah Kedatangan
Jenis pelayanan yang disurvei adalah pelayanan petugas haji, pelayanan ibadah, pelayanan transportasi bus, pelayanan akomodasi, pelayanan konsumsi dan pelayanan lainnya.
Hasil survei diperoleh, Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) tahun 2024 mencapai 88,20.
"Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) Tahun 2024 mencapai 88,20. Secara umum, jemaah haji Indonesia telah menerima semua pelayanan yang diberikan oleh pemerintah secara sangat memuaskan," kata Kepala Subdirektorat Pengembangan Basis Data BPS Joko Parmiyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (20/9).
Tingkat kepuasan jemaah haji Indonesia tertinggi dicapai oleh daerah kerja (daker)/satuan operasi Bandara, dengan nilai indeks sebesar 90,83, lalu disusul Daker Makkah 89,80, Madinah 88,55 dan Armuzna 83,92.
Joko merinci hasil survei sejumlah layanan. Layanan transportasi Bus Shalawat menempati urutan tertinggi mencapai 91,61 poin. Sedangkan layanan terbuncit ditempati oleh tenda dengan 76,10 poin.
"Tertinggi dicapai oleh layanan transportasi Bus Shalawat. Terendah terdapat pelayanan tenda Armuzna. Jika dibandingkan dengan tahun 2023, layanan konsumsi Armuzna tercatat sebagai layanan dengan perubahan indeks terbesar," ucapnya.
Berikut rincian indeks kepuasan jemaah haji Indonesia 2024 berdasarkan jenis layanan: