4 hours ago
2
Bapanas jaga stabilitas pangan wilayah terluar jelang Natal-Tahun Baru.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan distribusi pangan menjangkau wilayah terluar Indonesia menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Langkah ini bertujuan menjaga pasokan tetap stabil dan harga pangan terkendali demi memberikan rasa aman bagi masyarakat.
Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas, Maino Dwi Hartono, menyatakan bahwa pihaknya mendukung stabilisasi kondisi pangan, terutama di wilayah terluar dan kepulauan. "Bapanas menyokong stabilisasi kondisi pangan menjelang Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, khususnya di wilayah terluar dan kepulauan," ujarnya di Jakarta, Selasa.
Salah satu strategi yang diterapkan adalah Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP). Program ini menanggung biaya distribusi dari daerah sentra produksi ke daerah yang mengalami defisit stok atau fluktuasi harga, memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan.
Bapanas membantu distribusi pangan ke beberapa kabupaten di Sulawesi Utara, termasuk Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kepulauan Talaud, dan Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro). "Wilayah ini menjadi perhatian karena karakteristik kepulauan yang memerlukan dukungan logistik khusus," kata Maino.
FDP diandalkan untuk pemerataan distribusi dan penstabilan harga pangan pokok strategis. Pasokan untuk daerah defisit dipastikan berasal dari sentra produksi, menjamin distribusi seimbang dan penyerapan produksi lokal.
Pemerintah dan Perum Bulog juga telah menyiapkan stok di gudang-gudang seluruh Indonesia. Distribusi dari Kota Manado ke Kabupaten Kepulauan Talaud berlangsung pada 5-7 Desember 2025, ke Kepulauan Sangihe pada 7-8 Desember 2025, dan ke Kepulauan Sitaro pada 10-11 Desember 2025. Total komoditas yang disalurkan meliputi beras 5 ribu kg, minyak goreng 480 liter, gula pasir 480 kg, bawang merah 150 kg, bawang putih 100 kg, dan telur 20 tray.
Wakil Bupati Kepulauan Sitaro, Heronimus Makainas, menyatakan bahwa langkah Bapanas sangat berarti bagi masyarakatnya yang menghadapi cuaca ekstrem. "Ini bukan sekadar beras, tetapi bentuk kehadiran pemerintah di tengah rakyat," ujarnya.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara
