Tujuan Diutusnya Nabi

1 month ago 22
winjudi slot online winjudi online winjudi situs winjudi online slot gacor online terbaru situs slot gacor online terbaru link slot gacor online terbaru demo slot gacor online terbaru rtp slot gacor online terbaru Akun slot gacor Akun situs slot gacor Akun link slot gacor Akun demo slot gacor Akun rtp slot gacor Akun slot gacor online terbaru Akun situs slot gacor online terbaru Akun link slot gacor online terbaru Akun demo slot gacor online terbaru Akun rtp slot gacor online terbaru informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online winjudi slot online

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Allah SWT telah mengutus para nabi ke muka bumi ini dan mengajarkan ajarannya. Para nabi Allah itu jumlahnya sangat banyak dan nabi terakhir yang diutus oleh-Nya adalah Nabi Muhammad SAW dengan membawa ajaran Alquran.

Lalu, apa tujuan diturunkannya nabi dan Alquran?

Dalam buku berjudul “Hidup Sesudah Mati” terbitan Zahira, Bey Arifin menjelaskan bahwa tujuan diutusnya nabi dan rasul dan diturunkannya kitab suci Alquran setidaknya ada dua.

Pertama, yaitu untuk menerangkan kepada manusia tentang Tuhan yang sebenarnya, yaitu Allah yang Maha Esa.

Kedua, untuk menerangkan kepada manusia bahwa setelah meninggal dunia, manusia akan dihidupkan kembali menempuh kehidupan yang kedua kalinya.

Menurut dia, kehidupan yang kedua tersebut adalah kehidupan yang kekal dan abadi, di mana setiap manusia akan menerima pembalasan dari perbuatan yang pernah dilakukan selama hidup di dunia. Perbuatan yang baik akan mendapatkan balasan yang baik, sedangkan perbuatan jelek akan dibalas dengan kejelekan beruapa azab atau siksa yang pedih.

Namun, orang-orang masih ada yang meragukan akhirat. Menurut Bey Arifin, kalangan yang berselisih tentang kehidupan akhirat ini tidak hanya penduduk Makkah pada zaman Rasulullah, tapi juga manusia modern yang hidup di abad ini.

Bedanya, menurut Bey, jika orang dulu meragukannya karena kebodohan dan kepicikan pengetahuannya, maka dalam abad modern sekarang ini orang meragukannya karena kepintaran dan ketinggian ilmu pengetahuannya.

Allah SWT telah berfirman dalam Alquran, yang artinya:

“Bahkan pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (ke sana). Bahkan mereka ragu-ragu tentangnya (akhirat itu). Bahkan mereka buta tentang itu. Dan orang-orang yang kafir berkata, “Setelah kita menjadi tanah dan (begitu pula) nenek moyang kita, apakah benar kita akan dikeluarkan (dari kubur)? Sejak dahulu kami telah diberi ancaman dengan ini (hari kebangkitan); kami dan nenek moyang kami. Sebenarnya ini hanyalah dongeng orang-orang terdahulu." (QS. An-Naml: 66-69).

Read Entire Article