Adanya wacana penggantian susu sapi dengan susu ikan dalam program makan siang gratis pada pemerintahan Prabowo-Gibran menimbulkan pro kontra di masyarakat. Terkait hal ini ahli gizi dr. Cyntia Puspa Pitaloka, M.Kes, turut angkat bicara.
Cyntia menuturkan penggunaan susu ikan perlu dilihat dulu tujuannya. Jika bertujuan untuk menangani stunting maka konsumsi susu ikan menjadi hal yang tepat karena kandungan proteinnya yang cukup tinggi. Demikian halnya dengan mereka yang alergi susu sapi bisa mengkonsumsi susu ikan.
"Jadi untuk mereka dengan kondisi kesehatan tertentu mungkin (susu ikan) ini cocok," ujar Dosen Departemen Mata Kuliah Umum Petra Christian University (PCU) ini, kepada Basra, Rabu (18/9).
Cyntia mengungkapkan mengkonsumsi susu sapi bukanlah hal yang wajib dilakukan terutama bagi anak yang sehat. Kandungan gizi pada susu sapi bisa didapatkan dari makanan lain. Sehingga apabila nantinya susu ikan digunakan sebagai alternatif pengganti susu sapi pada anak-anak, bukanlah hal yang tepat.
"Untuk anak-anak yang sehat mengkonsumsi susu sapi bukanlah hal yang wajib ya. Jadi kalau nantinya susu ikan dipakai sebagai alternatif pengganti susu sapi kok rasanya kurang tepat ya," tukasnya.
Menurut Cyntia lebih tepat jika mengkonsumsi langsung ikannya daripada susu ikan. Pasalnya, kandungan gizi pada ikan masih lengkap dan utuh dibanding susu ikan yang hanya mengandung tinggi protein.
Selain itu, menurut Cyntia, secara harga susu ikan jauh lebih mahal dibanding susu sapi. Ini karena susu ikan dihasilkan melalui proses hidrolisa ikan.
"Susu ikan ini lebih mahal (dibanding susu sapi)," tandasnya.
Cyntia juga menyoroti pembuatan susu ikan, apakah susu ikan ini dibuat dengan mempertimbangkan usia anak seperti halnya pada susu formula. Seperti diketahui, susu formula anak memiliki segmentasi usia tertentu. Artinya susu formula dibuat dengan mempertimbangkan nutrisi yang dibutuhkan anak berdasarkan usianya.
"Kan beda-beda ya kalau susu formula itu, berdasarkan usia anak. Nah saya tidak tahu untuk pembuatan susu ikan ini seperti apa untuk segmentasi nutrisi anak apakah juga mempertimbangkan usia anak," jelasnya.
Cyntia kembali menegaskan akan jauh lebih baik mengkonsumsi langsung ikannya dibanding mengkonsumsi susu ikan.
"Dalam proses hidrolisis susu ikan akan banyak komponen nutrisinya yang hilang. Tapi kalau kita mengkonsumsi langsung ikannya akan mendapatkan nutrisi yang utuh," simpulnya.