Jakarta -
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar menyampaikan tiga makna penting dari peluncuran program Laboratorium Ekologi dan Sosial (Lab Ekosos) untuk Keadilan. Pertama, dia mengatakan Lab Ekosos ini akan menuntun pada kerja yang sistematis di lapangan seperti menanam pohon dengan arti yang luas, hulu dan hilir.
"Mulai dari perolehan bibit, menyiapkan sumber daya manusia, memelihara pohon dan yang penting membangun kesadaran bahwa menanam itu penting dan menjadi bagian dari dorongan naluri. Jadi kalau ada yang bolong-bolong ini harus ditutup jadi hijau, kira-kira naluri seperti itu harus terbangun," ucap Siti saat sambutan di acara Festival LIKE 2 di JCC, Jakarta Pusat, Sabtu (10/8/2024).
Dia menegaskan hidup masyarakat Indonesia yang menyatu dengan alam menjadi modal dasar yang sangat kuat sebagai negara agraris. Sebabnya, kata dia, naluri kepada alam itu bisa terus kita pelihara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makna penting yang kedua, bahwa laboratorium lapangan seperti ini sangat penting untuk menjawab dan merintis secara nyata bentuk-bentuk ataupun situasi dari ekosistem yang ideal. Yaitu suatu ekosistem yang terbangun dari elemen dasar ekologi dan sistem sosial," kata Dia.
Dia mengungkap menyatunya antara ekologi dan sistem sosial yang disebut ekosistem pun dapat dengan mudah dilihat dalam kehidupan masyarakat. Dia mencontohkan layaknya alam yang terjaga, terdapat ruang untuk masyarakat membangun ekonomi hingga kohesi sosial yang baik di hubungan interaksi antar manusia.
"Laboratorium Ekosos lapangan ini akan menuntun hingga ke fase ekosistem pedesaan yang ideal tersebut," ujar Siti.
Sementara yang ketiga berkaitan dengan konteks keilmuan. Dia meyakini ketika berbicara tentang keadilan sosial dan ekologis, maka praktek- praktek empirik lapangan seperti ini dan akumulasinya akan membangun temuan-temuan baru untuk terbangunnya sebuah teori.
"Jadi laboratorium lapangan ini juga akan sangat berarti dalam mengembangkan keilmuan atau melengkapi keilmuan lingkungan yang asal mulanya berasal dari cabang keilmuan geografi dan ekonomi," ungkapnya.
(azh/azh)