Batanghari -
Keceriaan terpancar dari wajah Suku Anak Dalam di Jambi. Mereka bergembira saat mengikuti lomba makan kerupuk yang diadakan Kementerian Sosial (Kemensos).
Pantauan detikcom di Desa Hajran, Batin XX IV, Batanghari, Provinsi Jambi Selasa (20/8/2024) anak-anak dari Suku Anak Dalam mengikuti lomba makan kerupuk. Mereka tampak berbaris ke samping sambil membuka mulut menggigit kerupuk yang digantung dengan tali plastik.
Sorak sorai Suku Anak Dalam terdengar saat menyemangati teman mereka yang berlomba. Peserta lomba berupaya memasukkan kerupuk ke dalam mulut dengan menggerakkan kepala mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesekali mereka setengah jongkok agar kerupuk bisa berada tepat di mulut. Tangan para peserta berada di belakang punggung.
Seusai lomba, mereka menyambut Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang datang berkunjung. Mereka bernyanyi menyambut Risma.
"Satu-satu, sayang Ibu Menteri. Dua-dua, sayang Ibu Menteri. Tiga-tiga sayang Ibu Menteri. Satu, dua, tiga, luar biasa," teriak Suku Anak Dalam sambil bernyanyi membawa bendera merah putih plastik.
Risma kemudian membuka kertas berisi gambar hewan. Risma bertanya kepada anak-anak Suku Anak Dalam mengenai nama-nama hewan.
"Ini apa?" tanya Risma
"Singa," jawab salah satu anak.
"Eh pintar, kok tahu Singa dari mana?" timpal Risma.
"Nonton film," jawab anak lainnya.
Risma Janji Buatkan Tempat Tinggal-Ternak Ikan
Dalam kesempatan itu, Risma juga berbincang dengan Tumenggung atau kepala Suku Anak Dalam, Ngalemo, serta menampung keluh kesah mereka. Risma mengatakan sudah ada kesepakatan untuk mendata dan dibuatkan kartu identitas agar mereka bisa mendapat bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.
"Sekarang sudah ketemu (Suku Anak Dalam) dan kita sudah ada kesepakatan. Nanti saya akan bicara dengan provinsi, DPR dan Pak Wagub, dan kemudian dengan daerah untuk mereka yang pertama sudah sepakat untuk melakukan perekaman KTP," kata Risma.
Risma menuturkan Suku Anak Dalam kerap berpindah tempat tinggal atau nomaden apabila ada keluarganya yang meninggal. Risma sedang menggodok dan menyediakan tempat khusus untuk mereka agar tidak berpindah jauh dan keluar dari wilayahnya.
Rencananya, akan dibuat beberapa tempat tinggal dengan jarak terpisah tetapi tidak berjauhan, sehingga mereka bisa bertukar tempat tinggal saat ada keluarga yang meninggal namun tetap berada di wilayah yang sama. Nantinya di sana juga akan dibuat sekolah dan tempat kesehatan.
"Kemudian yang kedua, mereka memang tadi disampaikan bahwa kalau ada kematian, kesusahan mereka harus bergerak pindah. Kita sudah ketemu titiknya untuk mereka nanti akan kita carikan solusi. Mereka tetap bisa pindah tapi di lingkungan yang sudah kita tetapkan. Nah itu yang kedua," tuturnya.
Risma mengungkapkan Suku Anak Dalam kesulitan apabila tinggal menetap di suatu tempat, sebab mereka tidak bisa mencari makan sehari-hari. Dia berjanji akan membuatkan ternak ikan di lokasi khusus tersebut agar kebutuhan makan mereka terpenuhi.
"Nah yang ketiga, mereka menyampaikan juga kalau mereka selama ini kalau menetap, mereka kesulitan untuk makan. Nah karena itu kita juga akan carikan solusi untuk mereka bisa makan. Seperti itu, jadi kita akan bantu untuk ternak. Karena ada yang beberapa larangan yang mereka enggak boleh (dimakan) ayam, sapi, kerbau, kambing, itu nggak boleh. Nanti kita akan ternak ikan," ungkapnya.
Selain ikan, Risma juga akan membuat ternak madu hingga burung puyuh. Nantinya, hasil ternak akan dijadikan kewirausahaan sehingga mereka bisa mendapat uang.
"Kemudian yang berikutnya tadi madu, kemudian yang ketiga pertanian, kemudian yang keempat burung puyuh," imbuhnya.
(dek/lir)