Jakarta -
Pembeli dan penjual mobil saling klaim soal transferan uang saat transaksi di Duren Sawit, Jakarta Timur. Pembeli diteriaki maling saat membawa mobil milik penjual hingga ia dikeroyok warga.
"Pembeli luka-luka karena dikeroyok," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Armunanto Hutahean kepada wartawan, Senin (16/9/2024).
Peristiwa itu terjadi pukul 10.00 WIB pada Sabtu (14/9) kemarin. Transaksi dilakukan oleh APS selaku pembeli mobil, RAW selaku pemilik sekaligus penjual mobil dan RPSWP yang merupakan anak RAW.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak Pemilik Mobil Terseret
Sebelumnya, Kabid humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan peristiwa bermula saat APS meminta RPSWP memperlihatkan surat mobil yang akan dibelinya. Dia mengatakan APS mengaku sudah mentransfer uang pembelian, tapi di sisi lain pihak RPSWP mengaku transferan itu belum masuk ke rekeningnya.
"Awal kejadian saat saksi selaku anak korban hendak bertransaksi mobil hingga pelaku meminta ditunjukkan STNK mobil, BPKB mobil, dan kunci keyless mobil. Kemudian pelaku mengaku sudah transfer namun tidak masuk ke rekening korban," kata Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Dia mengatakan APS lalu membawa pergi mobil senilai Rp 140 juta tersebut. Namun, RPSWP mencoba mempertahankan mobilnya hingga terseret 3 meter.
"Kemudian pelaku pergi menggunakan mobil tersebut tanpa izin korban, sehingga korban menghalangi pelaku hingga terseret kurang lebih 3 meter," ujarnya.
Pembeli Diteriaki Maling
Warga kemudian meneriaki APS sebagai maling hingga terjadi pengeroyokan. APS mengalami luka akibat pengeroyokan sementara RPSWP mengalami luka akibat mempertahankan mobilnya.
"Selanjutnya warga meneriaki maling hingga pelaku dapat diamankan, atas kejadian tersebut pelapor (RPSWP) mengalami luka memar di area wajah, area tangan kanan, area tangan kiri, area kaki kiri," ujarnya.
APS dan RAW saling lapor terkait peristiwa tersebut ke Polres Metro Jakarta Timur. Laporan APS terkait dugaan penipuan dan pengeroyokan, sementara laporan RAW terkait dugaan perampasan.
"Semua masih kami dalami," kata AKBP Armunanto Hutahean.
(mib/mea)