Saat Komisi II Tanya KPU-ANRI soal Polemik Ijazah Presiden: Enggak Kelar-kelar

1 week ago 9
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Rapat kerja Komisi II DPR RI bersama KPU RI dan Bawaslu RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/7/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan

Komisi II DPR menggelar rapat kerja bersama KPU, ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia), DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu) hingga Kementerian ATR/BPN. Rapat ini membahas evaluasi kinerja selama 2025.

Namun di tengah rapat, masalah polemik ijazah sempat disinggung oleh Anggota Komisi II DPR RI, Mohammad Khozin. Ia tidak menyebut secara eksplisit ijazah yang dimaksud.

Namun belakangan polemik ijazah yang ramai dibahas publik adalah milik Presiden ke-7 Jokowi.

Politikus PKB ini mempertanyakan apakah ijazah milik seorang pejabat publik khususnya Presiden, harus dijadikan arsip negara atau tidak.

"Untuk KPU dan ANRI, singkat saja, kami coba ingin merespons apa yang sedang ramai di publik ya. Kalau mengacu ke PKPU Nomor 17 Tahun 2023, ijazah itu tidak termasuk JRA ya, Jadwal Retensi Arsip. Tapi coba disandingkan dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan," kata Khozin.

"Nah, ini saya mohon penjelasan dari ANRI dan KPU. Sebetulnya ijazah itu masuk benda yang untuk diarsipkan atau enggak?" tambah dia.

Anggota Komisi II DPR RI Muhammad Khozin. Foto: Haya Syahira/kumparan

Maksud dirinya menanyakan masalah ini karena tidak banyak orang yang bisa menjadi pejabat publik apalagi Presiden. Oleh sebab itu ia mempertanyakan apakah ijazah capres lebih baik diarsipkan atau tidak.

"Maksud kami begini, Pak. Kan kalau ijazah capres itu kan enggak banyak ya. Setiap 5 tahun sekali paling cuma tiga atau empat. Apakah itu tidak menjadi bagian khazanah yang harus kita arsipkan dalam Arsip Nasional mengacu dari Undang-Undang Arsip?" tanya Khozin.

"Kita jujur, Pak, di Komisi II ini sebagai mitra ANRI dan KPU, agak kurang nyaman akhir-akhir ini narasi publik ini berseliweran urusan ijazah enggak kelar-kelar gitu. Yang ini bilang palsu, yang ini bilang asli, yang ini bilang dimusnahkan, tiba-tiba bilang enggak dimusnahkan. Sebetulnya seperti apa sih?" tutur dia.

Khozin mengaku tidak ingin terlalu dalam membahas masalah ijazah ini. Namun ia meminta agar KPU dan ANRI memberikan penjelasan agar masalah ini tidak berlarut-larut.

"Saya tidak mau masuk ke substansi urusan ijazahnya asli apa enggak, itu tidak tertarik saya membahas itu, tapi terkait dengan kewenangannya seperti apa. KPU juga sama, jangan berubah-ubah dalam memberikan statement. Yang awal bilangnya dimusnahkan, tiba-tiba diralat bilang tidak dimusnahkan. Sebetulnya seperti apa sih? Tolong sampaikan di forum yang terhormat ini," kata Khozin.

Ketua KPU Mochammad Afifuddin (kanan) bersama komisoner KPU Idham Holik (kiri) menyampaikan keterangan kepada wartawan soal aturan terkait dokumen persyaratan capres-cawapres di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (16/9/2025). Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO

Ketua KPU M Afifuddin mengatakan, masalah ini juga sedang bersengketa di Komisi Informasi Publik. Menurutnya, ijazah capres berdasarkan aturan KPU, memang harus diarsipkan.

"Memang kita mengatur dokumen yang menjadi, dokumen yang, berkas capres cawapres serta calon kepala daerah yang menjadi dokumen di jadwal retensi arsipkan atau di CRA selama 5 tahun. Jadi 3 tahun aktif dan 2 tahun inaktif," kata Afif.

Selain itu, ada beberapa dokumen lampiran yang dijadikan arsip oleh KPU selain ijazah seperti surat pernyataan pasangan calon, susunan tim kampanye, bukti nomor rekening, naskah visi, surat keterangan, hingga daftar riwayat hidup pasangan capres-cawapres.