Rusia protes keras latihan militer AS dan Jepang dekat perbatasannya

1 month ago 24
winjudi slot online winjudi online winjudi situs winjudi online slot gacor online terbaru situs slot gacor online terbaru link slot gacor online terbaru demo slot gacor online terbaru rtp slot gacor online terbaru Akun slot gacor Akun situs slot gacor Akun link slot gacor Akun demo slot gacor Akun rtp slot gacor Akun slot gacor online terbaru Akun situs slot gacor online terbaru Akun link slot gacor online terbaru Akun demo slot gacor online terbaru Akun rtp slot gacor online terbaru informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online winjudi slot online

Moskow (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri Rusia pada Rabu menyampaikan protes keras atas latihan militer gabungan Amerika Serikat dan Jepang, Orient Shield yang dilaksanakan dekat perbatasan Rusia pada 18-26 Juli.

Mereka menyampaikan protes tersebut ke Kedutaan Besar Jepang di Moskow, dengan menekankan “tidak dapat diterimanya aktivitas militer provokatif semacam itu,” yang dipandang sebagai potensi ancaman terhadap keamanan.

Rusia mengatakan telah mengeluarkan peringatan mengenai penerapan tindakan pencegahan yang memadai untuk memperkuat kemampuan pertahanan dan melindungi kedaulatan negaranya.

Sementara itu dalam pernyataan terpisah, juru bicara Kemenlu Rusia Maria Zakharova mengkritik rencana penyelenggaraan pertemuan puncak Jepang-Asia Tengah dengan partisipasi Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

Zakharova berpendapat bahwa Tokyo sedang berupaya menanam akar di Asia Tengah dengan tujuan melemahkan hubungan antara negara-negara regional dengan Rusia dan “menarik” mereka ke arah ideologi Barat tentang “tatanan berbasis aturan,” yang bernuansa “anti-Rusia dan anti- China."

Dia mengingatkan negara-negara Asia Tengah tentang pengalaman kerja sama Rusia dengan Jepang.

Pada awalnya Tokyo menawarkan “bantuan pembangunan” untuk mengejar kepentingan perusahaannya sendiri, mencoba memastikan akses mereka tanpa hambatan ke pasar negara berkembang, sehingga membuat penerimanya bergantung pada modal dan teknologi eksternal.

Arah prioritas program kerja sama baru yang diumumkan di media hanya menegaskan bahwa pihak Jepang mengejar tujuan politik dengan menerapkan agenda energi dan iklim Barat, kata Zakharova.

“Kami yakin bahwa mitra-mitra kami di Asia Tengah, dengan kebijaksanaan mereka, akan mampu membedakan pendekatan-pendekatan yang mendukung kerja sama yang saling menguntungkan dengan rencana untuk menjadikan negara mereka sebagai pelengkap neokolonial dari kubu Barat.

“Kami berharap kehancuran dari prospek tersebut dan dampak serius dari hilangnya hubungan penuh dengan Rusia cukup jelas bagi mereka,” tambahnya.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Kebijakan NATO dan kolaborasi Rusia jangan tambah ketegangan global
Baca juga: Menlu Rusia, Yordania serukan gencatan senjata di Gaza

 

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article