Profil Zaid bin Tsabit

1 month ago 19
winjudi slot online winjudi online winjudi situs winjudi online slot gacor online terbaru situs slot gacor online terbaru link slot gacor online terbaru demo slot gacor online terbaru rtp slot gacor online terbaru Akun slot gacor Akun situs slot gacor Akun link slot gacor Akun demo slot gacor Akun rtp slot gacor Akun slot gacor online terbaru Akun situs slot gacor online terbaru Akun link slot gacor online terbaru Akun demo slot gacor online terbaru Akun rtp slot gacor online terbaru informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online winjudi slot online

REPUBLIKA.CO.ID,TAIF --Setelah Rasulullah SAW wafat, kaum Muslim dibuat sibuk dengan konflik melawan orang-orang murtad. Sehingga banyak korban jatuh dari kaum Muslim. Dalam perang Yamamah (perang menghadapi nabi palsu Musailamah al-Kadzab) misalnya, sejumlah besar sahabat penghafal Alquran gugur. 

Umar bin Khattab khawatir para penghafal Alquran terus berguguran karena konflik belum juga usai. Ia mendiskusikan ide membukukan Alquran dengan Khalifah Abu Bakar. Kemudian Abu Bakar beristikharah, bermusyawarah dengan para sahabat, setelah itu ia memanggil Zaid bin Tsabit. Seorang pemuda yang memiliki kekuatan hafalan Quran yang kuat sekaligus juru tulis yang paling dipercayai Rasulullah SAW.

Abu Bakar pun memberikan tugas penting pada Zaid bin Tsabit yaitu untuk membukukan Alquran. 

"Zaid pun memegang tanggung jawab besar itu. Ia diuji dengan amanah yang berat dalam proyek besar itu. Zaid bin Tsabit pun mengecek dan menelaah hingga terkumpul Alquran tersusun dan terbagi-bagi berdasarkan surat masing-masing," (Lihat buku berjudul Ibrah Kehidupan, penulis Mahsun Djayadi, penerbit UM Surabaya Publishing, halaman 119)

Zaid bin Tsabit meneliti setiap ayat Alquran, mengumpulkannya dari catatan para sahabat pada daun-daun lontar dan hafalan-hafalan para sahabat. Ia pun berhasil menjalankan amanah itu dengan baik.

Pada masa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan, jumlah orang yang memeluk Islam semakin hari semakin bertambah. Hal itu terjadi di berbagai daerah. Tentu saja hal ini sangat positif. Namun, hal ini bukanlah tanpa celah. Daerah-daerah tersebut riwayat qira-at yang berbeda-beda. Dan mereka belum mengenal variasinya. Sehingga mereka menyangka orang yang berbeda bacaan Alqurannya membuat-buat bacaan baru. Muncullah masalah baru. 

Melalui usul sahabat Hudzaifah bin al Yaman, Khalifah Utsman bin Affan pun membuat kebijakan menyeragamkan bacaan Alquran. Utsman pun mengangkat Zaid bin Tsabit dan Said bin Al Ash yang memiliki dialek paling mirip dengan Rasulullah. Said bertugas mendikte dan Zaid yang menulis.

Zaid bin Tsabit meminta bantuan sahabat-sahabat lain. Para sahabat pun membawakan salinan Alquran yang ada di rumah Ummul Mukminin Hafshah binti Umar r.a. para sahabat saling membantu dalam peristiwa besar dan bersejarah ini. Mereka jadikan hafalan Zaid bin Tsabit sebagai tolak ukur. 

Read Entire Article