Jakarta -
PT Pertamina (Persero) menekankan komitmen perusahaan untuk menjaga kelestarian lingkungan demi keberlanjutan. Hal ini tidak hanya tercermin dari proses bisnis yang dijalankan, tapi juga melalui berbagai event yang diikuti Pertamina.
Seperti pada gelaran Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan dan Energi Baru Terbarukan (Festival LIKE 2). Corporate Brand Manager Pertamina Andar Titi Lestari mengatakan selama acara berlangsung, Pertamina berupaya mengurangi limbah sampah, dengan meminimalisir penggunaan plastik dan bahan yang sulit terurai lainnya.
"Event-event kita sudah banyak yang mengurangi limbah plastik yang sulit terurai. Kita juga sangat meminimalisir poster, yang akhirnya akan jadi waste," ujarnya saat ditemui di lokasi, Jumat (9/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai alternatif, kata dia, Pertamina mendorong pemanfaatan teknologi, mulai dari LED hingga layar touch screen, yang dijadikan sarana penyampaian informasi bagi pengunjung.
"Maka kami menggunakan teknologi LED, touchscreen. (Tujuannya) untuk mengurangi sampah after event," tutur Andar.
Semangat keberlanjutan dan membumi ini juga diwujudkan melalui ornamen kayu dan tumbuhan hijau yang menghiasi booth Pertamina di acara tahunan yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tersebut.
"Nuansa booth kita lebih membumi, lebih ke earthy. Artinya kita memang menyentuh unsur kayu, tumbuhan hijau. Karena kita mau memperlihatkan Pertamina sudah mulai bergeser, semangat shifting untuk bisa mendorong pemerintah dan mendukung ke arah lebih baik untuk lingkungan," paparnya.
Tak hanya itu, Pertamina juga membawa salah satu mitra UMKM unggulan yang mendorong inovasi produk minim plastik dan ramah lingkungan. Yaitu Bawadi, UMKM dengan produk minum kopi susu. Dalam menyajikan kopinya, barista Bawadi tidak menggunakan cup plastik, melainkan cup berbahan dasar tebu.
"Mereka sudah berpikir untuk berinovasi menggunakan alat yang lebih sustainable, bisa didaur ulang. Ini selaras dengan konsep Festival LIKE, di mana setiap perusahaan BUMN ingin memperlihatkan pencapaian dan proses apa saja yang sudah kita lakukan, yang sudah kita capai. Bentuk teknologinya seperti apa untuk bisa supporting kebijakan pemerintah. Makanya inovasi ini kita boyong," tukasnya.
(anl/ega)