Dikutip dari The Bump, mengisap adalah refleks primitif dan merupakan salah satu cara bayi menenangkan diri mereka. Ada momen ketika bayi tidak puas setelah mengisap payudara ibunya atau minum susu dari botol. Tetapi, apakah penggunaan empeng aman bagi bayi?
Jawabannya, dikembalikan kepada masing-masing orang tua. Bayi baru lahir memiliki refleks mengisap dasar, yang diaktifkan saat ada sesuatu yang menyentuh langit-langit mulut mereka.
"Saat langit-langit mulut terstimulasi [selama mengisap], maka bayi akan rileks," ucap konsultan laktasi bersertifikat dan pemimpin La Leche League di New York City, Leigh Anne O'Connor, IBCLC.
Empeng adalah dot karet yang terbuat dari silikon atau lateks, serta dirancang untuk memuaskan dorongan mengisap bayi. Dan faktanya, penggunaan dot sebenarnya memungkinkan bayi untuk mengisap lebih cepat, bahkan dua kali isapan per detik, sehingga membantu mereka untuk mengisap dan menenangkan diri lebih cepat.
"Dari sudut pandang praktis, dot adalah salah satu alat yang dapat memberikan kedamaian dan ketenangan," kata dokter keluarga di North Carolina, AS, Genevieve Brauning, MD.
Sehingga, tidak heran jika empeng banyak digunakan oleh kebanyakan orang tua di Amerika Serikat. Menurut American Family Physician, sebanyak 75-85 persen bayi menggunakan dot.
Juru bicara American Academy of Pediatrics (AAP), Tanya Altmann, MD, menyebut empeng sudah bisa diberikan kepada bayi ketika usianya sudah 2-6 bulan, atau setelah si kecil sudah mulai rutin menyusu.
Nah, tetapi penggunaan empeng sebenarnya punya kelebihan dan kekurangan tersendiri. Apa saja?
Kelebihan Penggunaan Empeng
Selain dapat menenangkan bayi, empeng juga bermanfaat pada beberapa hal ini:
1. Mengurangi Risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS)
AAP menganjurkan penggunaan empeng saat tidur siang dan sebelum tidur untuk mengurangi risiko SIDS.
"Hal ini mungkin karena mengisap dapat merangsang pusat pernapasan di otak, atau mengisap empeng membantu menjaga saluran napas mereka terbuka," ucap Altmann.
Namun, Altmann mengingatkan agar jangan memberi pengikat pada empeng, karena dapat menimbulkan bahaya tercekik pada si kecil.
2. Bantu Pemberian ASI dengan Ibu yang Alami Depresi Pascapersalinan
Sebuah penelitian dalam Read Entire Article