Kades di Demak Jadi Tersangka Kasus Mafia Tanah, Korban Rugi Rp 800 Juta

1 month ago 14
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Game Demo Mahjong Ways 2, Antara Fakta dan Mitos: Menang di Game Demo Sama Dengan Akun Terbaik
Fenomena "Beginner's Luck" di Server Thailand: Pandangan dari Master Cun
Inilah 3 Zodiak yang Akan Mendapatkan Kemenangan Beruntun di Mahjong Ways Pada Bulan Oktober Ini
Inilah Beberapa Fakta Mengejutkan Mengenai Scatter Hitam di Mahjong Ways
Mengatasi Stress Berlebihan Bersama WINJUDI: Mahjong Ways Permainan Menurunkan Tingkat Stress
Sisa Hidup Bahagia hingga Tutup Usia: Kumpulkan Dana Masa Tua Dari Mahjong Ways
Metode Terbaru Dari Komunitas Game Online Thailand: Terapkan Pola dan Jam Berikut Ini Di Semua Server! Pasti Menang?
Financial Freedom Sudah di Depan Mata: Tips dan Trik Mahjong Ways Ini Akan Merubah Hidup Anda Menjadi Kaya Raya
Jatuh Cinta Pada Kemenangan Pertama: Temukan Panduan Menang Besar di Mahjong Ways
Capek Selalu Kalah di Mahjong Ways? Cobain 5 Pola Terbaik ini Supaya Kamu Menang Terus!
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Tiyari dan Agus Salim. Dok: Intan Alliva/kumparan

sosmed-whatsapp-green

kumparan Hadir di WhatsApp Channel

Agus Salim, mantan Kades Bedono (Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak), ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penipuan tanah. Dia diyakini polisi berkomplot dengan tersangka lain yang diduga sebagai mafia tanah.

Agus menjabat sebagai kades pada periode 2016-2022. Salah satu tersangka lain adalah seorang perempuan bernama Tiyari, warga Gebangsari, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.

Kanit Tindak Pidana Tertentu Satreskrim Polrestabes Semarang, AKP Johan Widodo, mengatakan bahwa kedua pelaku menipu seorang warga Semarang bernama Yuliati. Awalnya, tersangka Tiyari menawarkan lahan seluas 10.000 meter persegi kepada korban.

"Korban setuju dan membayar uang sebesar Rp 800 juta kepada tersangka. Padahal itu tanah milik orang lain, dan pemilik asli tidak tahu kalau tanahnya diklaim oleh tersangka," ujar Johan, Selasa (20/8).

Untuk memuluskan aksinya, Tiyari menyuruh tersangka Agus Salim untuk membuat letter C (surat tanah tradisional yang menyatakan kepemilikan hak atas tanah secara turun temurun di suatu wilayah adat) desa atas nama Tiyari. Letter C itu kemudian diberikan kepada korban.

"Setelah diterbitkan, letter C kemudian dibawa ke notaris untuk dibuatkan akta jual beli atas nama korban. Namun, notaris pertama kali menolak karena tidak ada surat keterangan tidak sengketa. Kemudian, kepala desa menerbitkan surat keterangan tidak sengketa agar notaris bersedia menerbitkan akta jual beli," jelasnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, aksi keduanya terungkap saat proses pencairan dana pembebasan lahan untuk jalan Tol Semarang-Demak karena lahan tersebut terdampak. Ternyata tanah yang dibeli korban itu merupakan milik orang lain dan sudah ada SHM dengan nomor 00137.

"Namun, uang ganti rugi sebesar Rp 1,4 miliar justru diterima oleh pemilik tanah yang sah atau resmi, karena yang bersangkutan mempunyai alas hak berupa sertifikat," kata Johan.

Untuk mematangkan penyelidikan, Polrestabes Semarang juga berkoordinasi dengan Kantor BPN Kabupaten Demak. Hasilnya, tanah tersebut memang sudah bersertifikat atas nama orang lain.

"Dengan dasar itu, si pembeli awal yang membeli tanah tersebut dengan harga Rp 800 juta melakukan komplain. Sehingga terjadilah pelaporan, karena setiap diminta pengembalian uang, yang bersangkutan hanya menjanjikan saja," ujar Johan.

Sementara itu, tersangka Tiyari berdalih bahwa tanah yang ia jual kepada korban merupakan tanah milik saudaranya. Perempuan tersebut juga mengaku menyuruh tersangka Agus Salim untuk menerbitkan letter C desa.

"Saya beri uang Agus Rp 150 juta sebagai jasa, karena dia sering membantu saya. Pekerjaan saya memang membebaskan lahan," kata Tiyari.

Agus tidak mau berkomentar saat ditanya perihal kasus ini.

Atas perbuatannya, keduanya dijerat dengan kasus Tindak Pidana Penipuan atau Penggelapan Jo turut serta membantu kejahatan sesuai unsur Pasal 378 KUHPidana atau Pasal 372 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) KUHP. Ancaman hukumannya adalah empat tahun penjara.

Read Entire Article