Riski Pohan (18 tahun) ditembak dengan senjata air gun pada Kamis (8/8) dini hari. Akibat insiden ini, Riski harus dioperasi lantaran peluru menembus ke paru-parunya, kondisinya tak sadar.
Berikut kumparan rangkum deretan fakta terkait peristiwa ini, Sabtu (10/8).
Ditembak saat Pasang Spanduk Ormas
Riski saat itu bersama 4 rekannya baru selesai memasang spanduk ormas di Jalan Pulo Irian, Kelurahan Belawan Bahari. Mereka lalu duduk bersantai di pinggir jalan dekat salah satu Kantor Pos.
Tiba-tiba muncul sebuah mobil Avanza warna putih yang ditumpangi 5 pelaku. Mobil itu berhenti tepat di dekat mereka, salah satu penumpang lalu membuka jendela dan mengeluarkan tembakan ke arah remaja itu.
Para remaja itu lalu berusaha berlindung. Nahas, Riski terkena tembakan. Sementara mobil tersebut meninggalkan lokasi dengan kecepatan tinggi.
Rekan Riski saat itu melihat korban mengeluarkan darah di bagian pundak. Akhirnya mereka membawa korban ke RS PHC.
"Kemudian dirujuk ke RS Adam Malik Medan,” ujar Kapolres Belawan AKBP Janton Silaban.
Senjata yang digunakan oleh para pelaku adalah Air Gun kaliber 4.5 mm. Selain itu, turut disita tabung peluru senapan angin.
"Satu unit Air Gun Pistol kaliber 4.5 mm merek Steven mini PCP dan satu tabung peluru senapan angin," kata Janton.
"Difa memantau situasi, Ali Badok mengambil senjata airsoft gun dari bagasi dan memberikan ke tersangka Wahyu," jelasnya.
Tiga Pelaku Ditangkap, 2 Buron
Polisi bergerak menangkap para pelaku di hari itu juga. Dari hasil penyelidikan, pelaku diamankan di salah satu tempat di Jalan Veteran Pasar 4, Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli. Para pelaku adalah warga Belawan.
Berikut identitas ketiga pelaku berdasarkan data polisi:
1. Chandra (26 tahun) sebagai peran sebagai sopir mobil