Ekonom Indef Wanti-Wanti Prabowo Soal Beban Utang

2 weeks ago 13
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Game Demo Mahjong Ways 2, Antara Fakta dan Mitos: Menang di Game Demo Sama Dengan Akun Terbaik
Fenomena "Beginner's Luck" di Server Thailand: Pandangan dari Master Cun
Inilah 3 Zodiak yang Akan Mendapatkan Kemenangan Beruntun di Mahjong Ways Pada Bulan Oktober Ini
Inilah Beberapa Fakta Mengejutkan Mengenai Scatter Hitam di Mahjong Ways
Mengatasi Stress Berlebihan Bersama WINJUDI: Mahjong Ways Permainan Menurunkan Tingkat Stress
Sisa Hidup Bahagia hingga Tutup Usia: Kumpulkan Dana Masa Tua Dari Mahjong Ways
Metode Terbaru Dari Komunitas Game Online Thailand: Terapkan Pola dan Jam Berikut Ini Di Semua Server! Pasti Menang?
Financial Freedom Sudah di Depan Mata: Tips dan Trik Mahjong Ways Ini Akan Merubah Hidup Anda Menjadi Kaya Raya
Jatuh Cinta Pada Kemenangan Pertama: Temukan Panduan Menang Besar di Mahjong Ways
Capek Selalu Kalah di Mahjong Ways? Cobain 5 Pola Terbaik ini Supaya Kamu Menang Terus!
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Didik Junaidi Rachbini mengatakan utang negara dengan utang privat milik warga negara itu bak antara bumi dengan langit. Didik menyampaikan kebijakan utang pemerintah berimplikasi serius terhadap perekonomian nasional.

"Jika warga negera secara privat mengambil utang dengan keputusannya sendiri, mau banyak, mau sedikit, mau kenceng, mau lambat, itu tidak ada kaitan dengan siapa pun, karena itu domain pribadi," ujar Didik dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (16/9/2024).

Baca: Pangkoopsudnas Ikut Panen Raya di Lahan Lanud Atang Sendjaja

Sedangkan utang negara, lanjut Didik, keputusan mengambil utang besar harus membayar cicilan utang dan pokok yang pasti semakin besar. Hal itu berdampak pada pengurangan anggaran pendidikan dan daerah.

"Oleh karenanya seluruh keputusan yang dilakukan oleh pejabat negara soal utang ini akan berpengaruh ke kanan ke kiri," ucap rektor Universitas Paramadina tersebut.

Didik mengatakan, pengambilan keputusan utang seharusnya menyertakan secara demokratis pihak yang terkait di dalam utang tersebut, termasuk pembayar pajak, masyarakat, demokrasi, dan sebagainya. Dia menyebut, pentingnya sistem check and balance dalam proses demokrasi.

Baca: TNI AL Bangun Kekuatan Kapal Selam Sampai Disegani di Kawasan

"Sekarang setelah 10 tahun, Jokowi berkuasa, pura-pura lugu pura-pura enggak ngerti apa-apa. Tapi ternyata setelah 10 tahun kelihatan, maka sebenarnya pemerintahan ini dijalankan secara otoriter oleh Raja Jawa," ucap Didik.

Dia pun menyayangkan tidak ada seorang pun di lembaga dan DPR yang menjaga dengan check and balance pengambilan berbagai keputusan itu. Sehingga saat ini utang Indonesia bisa mencapai hampir Rp 10 ribu triliun. Dan beban itu harus ditanggung Presiden Prabowo Subianto,

"Dampaknya untuk bayar bunga saja sudah sedemikian besar setiap tahun. Pemerintahan baru Prabowo, pasti akan mewarisi utang itu. Kalau nanti berutang lagi, dengan menjalankan kebijakan yang sama dengan Jokowi, maka seperti yang dikatakan almarhum Faisal Basri, insya Allah kita akan krisis lebih dalam," lanjut Didik.

Baca: Kim Jong-un Bersumpah Perkuat Korut dengan Senjata Nuklir

Dia juga  menanggapi pernyataan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang menyebut rasio utang Indonesia terhasap produk domestik bruto (PDB) belum 100 persen. Didik membandingkan dengan dengan Jepang yang memiliki utang 100 persen namun bunganya hanya 0,7-0,9 persen dan pembayaran bunga akan kecil.

"Dia punya utang Rp 500 triliun hanya membayar Rp 30 triliun per tahun. Indonesia, dengan utang Rp 8.500 triliun, kita harus bayar Rp 500 triliun per tahun bunganya saja," kata Didik.

Read Entire Article